Berita

barack obama/net

Politik

Intervensi Obama Untuk Suriah Tak Jauh Dari Kondisi Indonesia

SABTU, 27 FEBRUARI 2016 | 08:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Amerika Serikat selalu menggunakan modus operandi intelijen "manajemen konflik" atau pengolahan konflik untuk mencapai target-target tertentu.

Hal itu juga yang terjadi ketika Presiden Barack Obama menekankan seruannya agar Presiden Suriah Bashar al Assad mundur dari jabatannya.

Kata Obama, militan di Suriah tidak akan berhenti bertarung hingga Assad lengser dari kursi nomor satu Suriah.


"Obama meminta Presiden Suriah mundur, alasannya untuk mengakhiri konflik. Apakah dibenarkan negara mengintervensi, ikut campur tangan urusan negara lain?" ujar politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, kepada wartawan.

Pernyataan Obama itu mengingatkan lagi Putri Bung Karno ini kepada Peristiwa Gestok 1965 di Indonesia. Targetnya adalah penggulingan Presiden Sukarno.

"Peristiwa konflik 98, Soeharto pun jatuh. Dua peristiwa tadi dan di banyak negara, pergantian pemerintahan sering ditandai dengan campur tangan negara adikuasa, pola devide et impera, adu domba," terangnya.

Politik pecah belah untuk menciptakan konflik itu, lanjutnya, menggunakan "our local friend" ata orang ke-3 sebagai boneka. Itulah yang bisa menjelaskan ciri-ciri proxy war yang dimainkan neokolonialisme (Nekolim). Indonesia adalah salah satu targetnya.

"Sadarkah bahwa Indonesia telah menjadi sasaran target operasi, menjadi incaran karena sumber daya alamnya luar biasa," ujarnya.

"Indonesia telah membuka pintu masuknya investasi milik asing 95-100 persen, ini membuktikan bahwa sebenarnya Indonesia telah dijajah kembali oleh kekuatan asing," pungkasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya