Berita

kim jong un/net

Dunia

Inilah Deretan Sanksi Baru Untuk Korut Yang Digagas AS-China

JUMAT, 26 FEBRUARI 2016 | 07:53 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Amerika Serikat, didukung oleh China, telah mengajukan rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB yang bertujuan menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Korea Utara.

Ancaman sanksi itu datang setelah peluncuran satelit yang dilakukan Korea Utara pada Minggu (7/2).

PBB dan negara-negara seteru Korut, seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan, bersikeras bahwa yang diluncurkan negara komunis itu adalah rudal jarak jauh antar benua. Bahkan kecaman datang juga dari sekutu lamanya, Republik Rakyat China.


Padahal Korut telah berulangkali sebelumnya menyebut bahwa yang diluncurkannya adalah satelit observasi bumi.

Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, mengatakan, sanksi yang akan dijatuhkan adalah sanksi terkeras yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan PBB selama lebih dari 20 tahun terakhir.

China yang sebelumnya enggan mendukung sanksi yang mengancam stabilitas negara tetangganya itu, kini ikut merancang sanksi.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, semua kargo yang akan masuk dan keluar dari DPRK (Korea Utara) akan wajib diperiksa," kata Power, dikutip dari BBC.

Menurutnya, sanksi ini akan mengirim pesan jelas kepada rezim Kim Jong Un.

"Dunia tidak akan menerima proliferasi nuklir Anda. Akan ada konsekuensi atas tindakan Anda," katanya.

Tak hanya itu, sanksi-sanksi baru juga termasuk melarang pelayaran kapal-kapal Korut yang dicurigai membawa barang ilegal dari pelabuhan di seluruh dunia, dan memperluas embargo senjata kepada mereka.

Selain itu, larangan ekspor batubara, besi, emas, titanium dan mineral dari Korut, serta larangan pasokan avtur termasuk untuk bahan bakar roket. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya