Berita

maswadi rauf

Prof. Maswadi: Tak Cukup Hanya Muda, Golkar Butuh Tokoh Pemersatu

SENIN, 15 FEBRUARI 2016 | 05:29 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Regenerasi di tubuh Partai Golkar dimana tampuk kepemimpinan diberikan kepada anak muda memang bagus. Sebab, mereka punya daya kerja dan semangat yang lebih tinggi dari pada generasi tua.

Namun hal itu bukan solusi utama dalam memecahkan persoalan yang dihadapi Partai Golkar saat ini.

"Tapi (tokoh muda) itu bukan suatu keharusan. Yang lebih penting justru tokoh yang bisa mempersatukan kelompok Aburizal Bakrie dan Agung Laksono," ujar pengamat politik senior Prof. Maswadi Rauf saat dihubungi, Minggu, 13/2).

Alasannya, kata Maswadi, saat ini kondisi Partai Golkar sedang terpecah belah dan membutuhkan sosok yang bisa menyatukan keduanya. "Kalau tokoh muda yang netral dan mampu menyatukan nggak masalah, yang penting tidak pernah punya konflik dengan salah satu kubu yang pernah berkonflik sebelumnya," saran Guru Besar Politik Universitas Indonesia (UI) ini.

Maswadi melihat, munculnya calon Ketum Golkar seperti, Ade Komaruddin, Idrus Marham, Setya Novanto, Fadel Muhammad, Azis Syamsuddin, Priyo Budi Santoso dan Airlangga Hartarto masih ada kaitan erat dengan dua kepengurusan Partai Golkar sebelumnya. "Apakah mereka yang muncul sanggup mempersatukan Golkar?" tanya Maswadi.

Untuk itu, dia menyarankan agar dicari tokoh Golkar selain mereka-mereka yang pernah menjadi pengurus baik kubu Ical maupun Agung Laksono. "Mungkin sekarang belum muncul, jadi sebaiknya tokoh-tokoh ini bisa muncul sekarang agar Partai Golkar bisa bersatu lagi," saran dia.

Sebetulnya, kata Maswadi tokoh yang bisa mempersatukan kedua kubu adalah mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla. Sebab, saat ini Wakil Presiden itu yang berjasa besar menyatukan keduanya sehingga sepakat melaksanakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk memilih Ketum Golkar. "Sekarang tinggal kita lihat apakah Pak JK maju (calon Ketum Golkar) atau gak," pungkasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Muhibah ke Vietnam dan Singapura

Selasa, 08 Oktober 2024 | 05:21

Telkom Investasi Kesehatan Lewat Bantuan Sanitasi Air Bersih

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:35

Produk Olahan Bandeng Mampu Datangkan Omzet Puluhan Juta

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:15

Puluhan Anggota OPM di Intan Jaya Kembali ke NKRI

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:55

70 Hakim PN Surabaya Mulai Lakukan Aksi Mogok

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:30

Gotong Royong TNI dan Rakyat

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:15

Pemerintahan Jokowi Setengah Hati Bahas Kesejahteraan Hakim

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:50

Perkuat Digitalisasi Maritim, TelkomGroup Hadirkan Satelit Merah Putih 2

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:20

Prabowo Harus Naikan Gaji Hakim Demi Integritas dan Profesionalitas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:55

Tertangkap, Nonton Perayaan HUT ke-79 TNI Sambil Nyopet HP

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:35

Selengkapnya