Berita

Rachmawati Soekarnoputri

Eks Wantimpres: Kesulitan Rakyat Nyata, Jokowi Jangan Minta Pers Menutupi

RABU, 10 FEBRUARI 2016 | 19:29 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Lombok, kemarin, Presiden Joko Widodo meminta pers ikut membangun optimisme kepada publik. Sebaliknya Presiden mengingatkan pers agar tidak ikut menebar pesimisme.

Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rachmawati Soekarnoputri heran dengan permintaan Presiden tersebut.

Karena menurutnya, tidak hanya pers, rakyat kecil hingga kelas menengah saat ini sudah merasakan langsung pahitnya kehidupan "elit" alias ekonomi sulit.


"(Ekonomi sulit) antara lain (karena) harga bahan pokok dan BBM mahal, mencari nafkah susah bahkan yang sudah kerja kena PHK. Korupsi dan kriminalitas merajalela," ungkapnya dalam pesan singkat yang diterim petang ini (Rabu, 10/2).

Realitas kehidupan tersebut diperparah lagi dengan adanya utang, korupsi, dan konstitusi liberal-kapitalis.

"Dimana tiga faktor ini saling berkait sangat mempengaruhi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkap Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno ini.

Karena itu dia kuatir Indonesia bisa bangkrut karena bayar utang.

Belum lagi soal kewajiban negara membayar bunga obligasi rekap Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Rp 100 triliun per tahun, yang menurut JK, harus terus ditanggung sampai puluhan tahun ke depan atau bahkan sampai seumur hidup.

Hal itu, masih kata adik Megawati Soekarnoputri ini, belum termasuk beban utang proyek KA cepat Jakarta-Bandung, yang sudah diresmikan Presiden pengerjaannya, sebesar Rp77 triliun dari China.

"Jadi optimisme yang bagaimana? Jika ada rasa aman dan masa depan jelas otomatis. Penguasa jangan ninabobokkan rakyat dengan menutup-nutupi hal-hal yang tidak sesuai dengan realitas!" tandasnya.[zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya