Berita

Hendrik Kawilarang Luntungan

Ketidakpedulian Pemerintah Membuat Toshiba Dan Panasonic Tutup Pabrik

KAMIS, 04 FEBRUARI 2016 | 16:46 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Dua pabrik elektronik raksasa asal Jepang di Indonesia, Toshiba dan Panasonic tutup beroperasi. Tak adanya respons pro aktif dari pemerintah untuk membujuk dua industri ini untuk bertahan tersebut disayangkan.

"Kurang pedulinya pemerintah Indonesia terhadap produksi dalam negeri merupakan salah satu faktor penutupan kedua pabrik tersebut," jelas Ketua DPP Partai Perindo Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Hendrik Kawilarang Luntungan, (Kamis, 4/2).

Reaksi pemerintah Indonesia yang kaget dan terkejut atas penutupan tersebut, sambungnya, juga merupakan hal yang ironis. Hal itu menunjukkan tidak pernah ada komunikasi antara pemerintah dengan industri binaannya.

"Padahal, pemerintah memiliki segudang instrumen untuk menstimulasi dan menggairahkan industri dalam negeri," ucap pengusaha muda yang akrab disapa Rully ini

Misalnya saja, dia mencontohkan, pemberlakuan safe guard untuk barang-barang impor yang barangnya sudah dapat diproduksi di Indonesia, incentive pajak atas pabrik yang labour intensive atau memiliki nilai investasi di atas rata-rata industri nasional dan sebagainya.

"Kembali kami pertanyakan kesiapan Indonesia dalam penerapan MEA. Belum MEA saja sudah dua pabrik raksasa keok, Indonesia membutuhkan profesional untuk mengelola ekonominya terlalu banyak unsur politis dalam penerapan kebijakan ekonomi di Indonesia," demikian Hendrik Kawilarang Luntungan.

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI), Said Iqbal mengungkapkan, Toshiba telah menutup pabrik televisi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Padahal satu pabrik ini yang tersisa dari enam perusahaan Toshiba lain yang sudah tutup sebelumnya dalam 10 tahun terakhir.

Perusahaan lainnya, yang ikut terhantam pemburukan ekonomi adalah Panasonic lighting. Said Iqbal menjelaskan, sebanyak dua pabriknya resmi ditutup, seperti Panasonic Lighting Indonesia (PLI) di Pasuruan, Jawa Timur di awal Januari ini dan satu pabrik lainnya di Kawasan Industri Bekasi pada Februari 2016. Penutupan kedua perusahaan tersebut membuat  2.500 buruh terancam kena PHK.

Sementara itu, Presiden Komisaris Grup Panasonic Gobel, Rachmat Gobel, menepis membantah Panasonic menutup pabriknya di Indonesia. Dia mengatakan, yang benar adalah Panasonic Grup melakukan restrukturisasi perusahaan industri lampu di Indonesia yang berlokasi di Pasuruan (Jawa Timur), Cikarang, dan Cilengsi (Jawa Barat). [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

Muhibah ke Vietnam dan Singapura

Selasa, 08 Oktober 2024 | 05:21

Telkom Investasi Kesehatan Lewat Bantuan Sanitasi Air Bersih

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:35

Produk Olahan Bandeng Mampu Datangkan Omzet Puluhan Juta

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:15

Puluhan Anggota OPM di Intan Jaya Kembali ke NKRI

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:55

70 Hakim PN Surabaya Mulai Lakukan Aksi Mogok

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:30

Gotong Royong TNI dan Rakyat

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:15

Pemerintahan Jokowi Setengah Hati Bahas Kesejahteraan Hakim

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:50

Perkuat Digitalisasi Maritim, TelkomGroup Hadirkan Satelit Merah Putih 2

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:20

Prabowo Harus Naikan Gaji Hakim Demi Integritas dan Profesionalitas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:55

Tertangkap, Nonton Perayaan HUT ke-79 TNI Sambil Nyopet HP

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:35

Selengkapnya