Berita

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar):net

On The Spot

Pengikut Gafatar Ditampung Di Safe House 10 Ribu Meter

Di Bambu Apus, Jakarta Timur
KAMIS, 28 JANUARI 2016 | 09:20 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Ratusan pengikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dikembalikan ke Jakarta dan sekitarnya, ditampung di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC), Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

Sore itu gerbang hitam setinggi 2,5 meter dan memiliki panjang 10 meter tertutup rapat. Gerbang hanya dibuka bila ada mobil atau motor petugas yang masuk. Orang luar hanya dapat mengin­tip bagian dalam RPTC melalui celah sempit di pintu gerbang.

Di dekat pintu gerbang terdapat pos keamanan. Belasan polisi dan petugas keamanan RPTC tampak berjaga-jaga di sekitar pintu gerbang. Melalui celah sempit, dapat terlihat bah­wa RPTC Kementerian Sosial (Kemensos) ini, berdiri di atas lahan yang luas, yaitu sekitar 10.000 meter persegi.

Sebagai rumah aman (safe house), RPTC menerapkan sistem keamanan ketat. Seluruh area RPTC dibentengi pagar seluas kira-kira 2,5 meter. Di beberapa sudut dipasangi kawat berduri.

Kira-kira 100 meter dari pintu gerbang RPTC ada sebuah bangunan berbentuk rumah besar. Rumah itulah bangunan utama sekaligus tempat penampungan para pengikut Gafatar.

Mereka berada di dalam ruanganbersama-sama dengan petu­gas konseling dari Kementerian Sosial (Kemensos). Hanya be­berapa petugas Kepolisian yang tampak lalu lalang di luar ban­gunan besar itu.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pernah mengatakan bahwa RPTC termasuk kategori save house. Karena itu, setiap orang yang ditampung di RPTC tidak boleh diekspos.

"Memang, yang di dalam cuma orang-orang dari Kementerian Sosial saja. Kami dari Kepolisian cuma bisa di sini, membantu mengamankan," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cipayung, Komisaris Ana Rohana.

Dia mengatakan, para eks ang­gota Gafatar merasa trauma dan stres karena dianggap musuh di negeri sendiri. Mereka merasa takut bila bertemu orang asing.Mereka tidak mau ditemui selain oleh kerabat dan petugas Kemensos. "Mereka itu tak mau ditemui, ketakutan begitu. Bahkan saya saja tidak dibolehkan ke sana," kata Ana.

Menurut perwira Polwan itu, para eks anggota Gafatar ini juga mengeluhkan perlakuan masyarakat terhadap mereka. Padahal, mereka ini hanya kor­ban dari sebuah ajaran. "Mereka trauma, merasa tertekan. Kata mereka, kami bukan teroris," ucap Ana menirukan keluhan mereka.

Sementara itu, Direktur Perlindungan Sosial Kemensos Syahabuddin mengatakan, beberapa di antara mereka didiagnosa mengalami trauma tingkatan sedang hingga berat. Umumnya trauma itu dialami para pengungsi yang masih berusia anak-anak.

"Kita juga ada pendampinganuntuk trauma healing. Kita bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk memberikan layanan psikoso­sial kepada mereka. Saat ini mereka sudah didampingi para pendampingnya. Pengungsi itu kan macam-macam, kalau untukanak-anak kami sediakan be­ragam permainan agar mereka ceria kembali," terangnya.

Syahabuddin menambahkan, langkah ini akan dilakukan hingga para pengungsi dijemput pemerintah daerahnya masing-masing. "Sebab, mereka berasal dari berbagai daerah," imbuhnya.

Sebagai informasi, eks Gafatar terbang dari Kalimantan Barat menggunakan tiga pesawat ter­bang sejak Sabtu (23/1). Penerbangan pertama menggunakan Lion Air JT-2711 pukul 03.00-04.30. Kemudian, Lion Air JT-2713 pukul 04.00-05.30, dan Lion Air JT 2719 pukul 04.15-05.45.

Gelombang pertama tiba pu­kul 05.00 di RPTC Kemensos, Cipayung, sebanyak 158 orang menggunakan tujuh bus. Kemudian, gelombang dua meng­gunakan dua bus, tiba pukul 08.05 sebanyak 294 orang. Gelombang tiga sebanyak 114 orang, tiba di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) 2 Ceger pukul 07.30. Mereka kebanyakan berasal dari Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

Pada Rabu dini hari, sebanyak 712 pengikut Gafatar lainnya ti­ba di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ratusan warga itu diangkut dengan KRI Teluk Banten 516. Mereka kemudian dibawa ke safe house di Cibubur, Jakarta Timur.

Kodim 0502 Jakarta Utara, Letkol Stefie Jantje Nuhujanan menyatakan, pihaknya akan mengawal kedatangan eks ang­gota Gafatar hingga ke lokasi yang ditentukan oleh Kementrian Sosial. "Pasti dikawal hingga ke sana. Sesuai yang diarahkan oleh Kemenensos," kata Stefie.

Ia menjelaskan, sebanyak 100 orang prajurit TNI yang bertugas di Kodim Jakarta Utara, ditugaskan untuk mengawal para anggota organisasi yang diang­gap sesat ini.

Menurut dia, pengungsi yang datang tidak hanya dari Pontianak, namun berbagai kota dan desa di Kalimantan. Mereka akan pulang ke sejumlah kota di Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek.

TNI AL juga mengerahkan kapal induknya. Antara lain, KRI Teluk Banten 516 yang merupakan kapal perang TNI AL untuk mengangkut tank amfibi dan pasukan marinir ke daerah operasi militer. Kapal ini memiliki landasan helipad sekelas helikopter NAS-332 Super Puma dan memiliki hangaryang cukup luas.

Begitu turun dari KRI, para pengikut Gafatar dikawal ketat oleh petugas dan dibawa menggunakan Bus Damri menuju safe house. Total ada 1.611 orang pengungsi Gafatar yang dipulangkan dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Mereka akan dipulangkan secara bertahap. Sebagian besar di antaranya berasal dari Jawa.

Data Kemenko PMK menyebutkan, jumlah pengungsi dari Jawa Timur sebanyak 712 orang, Jawa Tengah 145 orang, Yogyakarta 276 orang, Jawa Barat 247 orang, Jakarta 90 orang, dan Banten empat orang.

Selain itu, terdapat 13 orang eks anggota Gafatar dari Medan, 99 orang dari Riau, dua orang dari Aceh, empat orang dari Sumatera Barat, delapan orang dari Kepulauan Riau, tiga orang dari Kalimantan Tengah, dan empat orang dari Kalimantan Barat.

Latar Belakang
Semua Sudah Pakai Ikat Kepala, Warga Mempawah Siap Perang

Ribuan warga di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) tu­run ke jalan. Mereka bergerak hendak ke perkampungan ang­gota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Moton dan Desa Pasir. Warga ingin mengusirorang-orang yang disebut sebagaianggota Gafatar.

Melihat adanya indikasi kerusuhan, polisi pun bertindak cepat. Sejak Senin 18 Januari 2016, anggota Gafatar mulai diamankan. Bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah dan TNI, Polda Kalbar melaku­kan evakuasi terhadap para ang­gota Gafatar.

"Awalnya warga yang anggota Gafatar memilih bertahandi kamp mereka," jelas Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto.

Arief yang berada di Jakarta untuk acara kedinasan bersama Presiden dan rapat di Mabes Polri, pada Senin itu segera berkoordinasi dengan Polres Mempawah. Kondisi pada Senin malam semakin memanas.

"Saya dapat laporan warga masyarakat sudah memakai ikat kepala. Kalau di sana artinya sudah bahaya. Artinya mereka sudah siap perang," terang dia.

Arief pun meminta izin ke­pada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk segera kembali ke Kalbar. Selasa pagi Arief tiba di Kalbar. Siang hari dia sampai di Pontianak, dan langsung bergerakmenuju wilayah Mempawah, yaitu ke Desa Moton.

"Saat itu saya lihat warga su­dah bergerak ke Moton. Sepanjang jalan warga sudah banyak berkerumun," tuturnya.

Arief menyatakan, di kamp Desa Moton ada sekitar 900-ananggota Gafatar, termasuk anak-anak. Awalnya mereka memilih bertahan karena salah satu pimpinan mereka memintabertahan. Pihak Kepolisian dan Pemkab Mempawah kemudian menjelaskan situasinya.Ada ribuan warga sudah merapat. Polda Kalbar sendiri sudah menerjunkan ratusan personel Brimob agar tidak ter­jadi sesuatu. "Akhirnya anggota Gafatar itu bersedia dievakuasi. Diangkut dengan pengawalan ketat," ucapnya.

Arief kemudian memeriksa tiap gubuk yang dibangun dari bambu di kamp milik Gafatar itu. Setelah dilakukan pengecekan,lokasi sudah bersih dari warga.Ternak milik mereka yang ditemukan masih berada di lokasi, diamankan ke Polres Mempawah.

"Buat kami yang penting semua selamat. Lalu setelah semuanya selesai evakuasi, tiba-tiba ada warga yang mem­bakar gubuk-gubuk yang sudah kosong itu. Dimulailah kejadian pembakaran di lokasi tersebut," urai Arief.

Di tengah kepulan asap, para pengikut Gafatar ini di kawal ke mobil evakuasi. Mereka dievakuasi menggunakan mobil dalmas milik Kepolisian.

Pada saat itu, Arief menerima Informasi warga sudah bergerak ke perkampungan Gafatar yang lainnya di Desa Pasir. Dia pun bergegas menuju ke lokasi. Desa itu ditempuh dengan kendaraan 1 jam dari Desa Moton, kemu­dian dilanjutkan dengan berjalan kaki 2,5 Km di medan jalan berlumpur.

"Ada 327 anggota Gafatar di sini termasuk anak-anak. Langsung mereka kami evakuasi,untungnya semua menu­rut," paparnya.

Pasukan Brimob mengawal evakuasi ini. Termasuk yang dievakuasi juga ternak dan ken­daraan anggota Gafatar. Setelah semuanya selesai, Arief memeriksakamp itu dan memastikantak ada yang tertinggal.

"Setelah itu saya memberi pengarahan kepada warga, kalau gubuk itu bisa dimanfaatkan oleh warga. Tapi rupanya, ada warga yang di ujung tetap membakar gubuk-gubuk itu. Untungnya ra­tusan warga sudah dievakuasi," imbuhnya. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya