Berita

Memiskinkan Rakyat, Teroris Yang Dibekingi Pemerintah Juga Harus Diberantas

MINGGU, 17 JANUARI 2016 | 13:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah jangan hanya menumpas aksi terorisme yang melakukan pengeboman atau bom bunuh diri.

"Saya permaklumkan, bahwa saya tidak setuju jika kita hanya menuduh mereka yang menyerang Sarinah sebagai contoh tindakan teroris. Selain mereka, ada banyak tindakan teroris yang patut kita laknat," tegas pengamat ekonomi Mukhaer Pakkanna, seperti dikutip dari Fanpage Facebook-nya siang ini (Minggu, 17/1).

Pemerintah juga harus memberangus teroris ekonomi yang membuat kehidupan rakyat kian terjepit.


"Masuknya Indomaret, Alfamart, dan sejenisnya ke pelosok-pelosok desa adalah tindakan teror terhadap ekonomi rakyat di desa. Ekonomi desa menjadi lumpuh," ungkap Ketua STIE Ahmad Dahlan ini.

Selain itu merebaknya Cyrcle K, 7-Eleven, KFC, McD, Starbucks, Lottermart dan lain-lain yang difasilitasi negara tanpa kontrol adalah tindakan teror.

"Penikmatnya pun juga memfasilitasi teroris dengan gaya stylish dan sok moderen. Teror merekalah yang membuat ekonomi rakyat yang selama ini sempoyongan makin terjepit," ungkapnya.

Lebih jauh Mukhaer menambahkan bahwa pemangsa tanah juga termasuk teroris. Pemilik kuasa kapital telah menguasai tanah Indonesia hingga 78% (rasio gini 0,78). Mereka menguasai tanah dengan meneror dan memaksa rakyat untuk menyerahkan tanahnya.

"Teroris tanah di-back-up oleh kuasa oligarki politik," imbuhnya.

Karena itu dia mengingatkan, teroris ada dimana-mana dan semuanya harus dilawan.

"Jika teroris jenis ini tidak dilawan, 'api kerusuhan' akan tersulut dan segera menjemput kita," demikian Mukhaer mengingatkan. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya