Berita

Rachmawati Soekarnoputri/net

Politik

Era Proxy War, Terorisme Dipakai Untuk Hancurkan Islam Secara Sistematis

SABTU, 16 JANUARI 2016 | 13:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Terorisme adalah isu yang dipakai oleh negara-negara kapitalis di era proxy war untuk tujuan menghancurkan Islam secara sistematis.

Demikian dikatakan politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, Sabtu (16/1). Penghancuran Islam secara sistematis ini demi memperkuat hegemoni negara-negara kapitalis atas sumber daya alam Indonesia, seperti dikatakan Bung Karno, exploitation de l‘homme par l‘homme, exploitation de nation par nation.

Rachmawati mengingatkan bahwa sejak 2007 lampau, Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut selain kelompok Al Qaeda, ada sedikitnya 40 aliran yang dikategorikan sesat. Dari yang menolak Pancasila yang dianggap "thogut", sampai yang yakin adanya Nabi terakhir setelah Muhammad SAW, sampai yang mengklaim jihad fisabililah jika ingin cepat masuk surga maupun kelompok-kelompok derivatif yang ingin mendirikan Negara Islam Indonesia.


"MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa semua itu tidak ada hubungannya dengan Islam, Islam tidak mengajarkan terorisme," tegas Rachmawati.

Ia menyimpulkan, terorisme tidak terlepas dari faktor kepentingan global dalam rangka mempermudah invasi atau penetrasi kehendaknya pada suatu negara.

"Dalam proxy war ini mereka (negara kapitalis) sedang mencari bentuk musuh bersama yaitu terorisme dengan tujuan menghancurkan Islam secara sistematis," terangnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya