Berita

foto:net

On The Spot

Proyek Jalan Kereta Layang Masih Fokus Bangun Tiang

Jalur Belum Terpasang
RABU, 13 JANUARI 2016 | 09:51 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Tiang yang kelihatan besinya di bagian atas itu bisa dibilang sudah jadi. Bagian atasnya tinggal bikin jalur...

Suara hantaman logam beradu dengan beton, nyaring terdengar dari pinggiran Jalan Kelapa Dua Wetan Raya, Ciracas, Jakarta Timur. Suara tersebut berasal dari balik tembok, yang men­jadi pembatas antara jalan raya dengan tol.

Di balik tembok tampak sebuah mobile crane berwarna kuning. Pada kendaraan tersebut,terdapat alat pemasang tiang pancang yang disebut pile driver. Lalu pada bagian atas alat terse­but, terpasang sebuah drop ham­mer yang digunakan untuk me­mukul tiang pancang, sampai melesak ke dalam tanah. Ada dua tiang pancang yang harus dipukuli alat itu.

Setelah tiang pancang dirasa menancap kuat, kendaraan terse­but mundur. Kemudian mobile crane lainnya maju dekat tempat kendaraan tadi berada. Crane tersebut berhenti pada sisi lain, dekat tiang pancang yang telahtertanam tadi. Ujung pile driver crane yang satu ini tidak dipasangidrop hammer, tapi dipasangi semacam alat bor. Mengikuti instruksi rekannya yang naik di luar, pengemudi crane itu pun mulai melubangi tanah, yang akan dijadikan tempat meletak­kan tiang pancang lainnya.

Saat kendaraan tersebut beroperasi, salah seorang pekerja menyalakan eskavator. Eskavator itu kemudian dimajukan per­lahan, hingga posisinya sejajar dengan tiang pancang yang telah tertanam. Tujuan disiagakannya eksavator itu adalah untuk memin­dahkan tanah hasil galian, yang ditaruh dekat tiang pancang.

Masih di wilayah Jalan Kelapa Dua Wetan Raya, di seberang lokasi tersebut terdapat lahan proyek Light Rail Transit (LRT) lainnya. Pengerjaan proyek LRT di lahan ini tidak sesibuk lokasi sebelumnya. Di tempat itu juga terdapat mobil crane dan eskava­tor, namun crane tersebut dalam kondisi tidak beroperasi. Hanya eskavator hijau yang tampak be­raktivitas. Alat berat itu bergerak untuk meratakan tanah di lokasi tersebut.

"Karena untuk area ini kan pe­masangan tiang pancang sudah selesai. Tiangnya pun hampir semuanya jadi, sehingga kami bisa sambil tebang pohon yang tersisa dan rapikan tanahnya," ujar anggota Patroli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Tajudin di lokasi proyek.

Tak jauh dari situ, terlihat beberapa tiang, yang nantinya akan digunakan sebagai jalur LRT. Ada beberapa tiang yang hampir semua bagiannya sudah tertutupi beton. Hanya bagian atas tiang yang masih tampak besinya. Besi-besi itu menjulang tegak ke atas.

Tiang yang kelihatan besinya di bagian atas itu bisa dibilang sudah jadi. Nanti bagian atasnya tinggal dibikin jalur untuk LRT. Tapi saya tidak tahu kapan mulai dibuatnya. Sekarang kami mau selesaikan dulu semua tiangnya," ucap Tajudin.

Di lokasi tersebut, ada dua tiang yang terlihat belum sele­sai. Pada badan tiang itu masih terlihat kumpulan besinya. Kumpulan besi tersebut di susun sedemikian rupa hingga mem­bentuk rangka.

"Tiang yang sudah jadi rangkanya tinggal kami cor. Tapi kalau yang masih berupa tiang pancang, kami bikin rangkanya dulu," ucap Tajudin.

Menurut dia, saat ini pengerjaanproyek LRT mencapai 20 persen. Fokus pihaknya saat ini adalah menyelesaikan pembangunan tiang untuk LRT fase I, yaitu untuk ruas Cibubur-Cawang. Pekerjaan konstruksi untuk ruas Cibubur-Cawang sendiri dibagi ke dalam delapan group kerja.

"Setelah semua tiang selesai, baru mulai pembuatan jalur un­tuk LRT. Tapi, saya tidak tahu kapan mulainya tahap tersebut. Yang pasti sekarang kami fokus bangun tiang," terangnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 September 2015 melakukan groundbreaking atas dimulainyapengembangan jaringan angkutan massal berbasis kereta ringan (LRT) Jabodetabek. Fase I proyek ini terdiri atas rute Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas.

Sementara itu, Direktur PT Adhi Karya, Pundjung Setya Brata menyatakan, sejalan dengan proses konstruksi, saat ini pihaknya sedang berkonsultasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait nilai proyek.

Pasalnya, pemerintahmelalui Kemenhub yang akan memba­yar, dan mengganti biaya kon­struksi proyek LRT.

"Kita sudah ada komunikasi. Kita sudah kirimkan anggaran untuk di-review. Nilainya sudah kita kirim," ucapnya.

Adhi Karya berperan melaksanakan pengembangan prasa­rana kereta, sedangkan pembiayaan akan ditanggung pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Sebagai inisiator, Adhi Karya juga merancang jaringan LRT yang terkoneksi dengan modatransportasi lain, seperti KRL Commuter Jabodetabek, MRT Jakarta, Kereta Bandara Soekarno Hatta hingga jarin­gan Bus TransJakarta. Dengan sistem ini, LRT ditargetkan bisa menjadi solusi mengurai kepada­tan jalanan Jakarta, dan memin­dahkan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal.

"Nantinya akan ada beberapa titik terkoneksi dengan inter­moda, seperti di Dukuh Atas. Nanti koneksinya dengan KRL, MRT, Busway kemudian Kereta Bandara," kata dia.

Direncanakan rampung pa­da 2018, proses selanjutnya ialah pengoperasian. Pundjung menjelaskan, pengadaan kereta (rolling stock), pengoperasian, hingga perawatan bakal ditender oleh Kemenhub sebagai pemi­lik proyek. Adhi Karya, lanjut Pundjung, hanya bertanggung­jawab pada pekerjaan dan penye­diaan prasarana kereta LRT.

"Kami hanya buat prasaranasaja. Kita terdiri dari jalur layang, stasiun, fasilitas operasi di antaranya telekomunikasi hingga sistem power supply. Sedangkan yang bertugas sebagai operator sama maintenance dan pengadaan rolling stock akan ditender pemerintah," jelasnya.

Pundjung menegaskan, proses pekerjaan akan berjalan sesuai rencana karena persoalan lahan tak ada kendala berarti. Apalagi, jalur LRT banyak mengambil lahan di pinggiran jalan tol hingga jalan protokol, sehingga bisa meminimalkan pembebe­basan lahan. "Soal lahan tak ada masalah," tegasnya.

Ditargetkan, pekerjaan kon­struksi prasarana LRT untuk jalur rel layang, stasiun, depo, power supply, serta jaringan telekomunikasi proyek LRT tahap I bisa tuntas pada 2018. Rute LRT tahap satu meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 km. Rinciannya, Cibubur-Cawang 13,7 km, Cawang-Dukuh Atas 10,5 km, dan Bekasi Timur-Cawang 17,9 km.

Sementara itu, proyek LRT ta­hap II menggunakan rute Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang total 41,5 km. Rinciannya, Cibubur-Bogor 30,5 km, Palmerah-Grogol 5,5 km, dan Dukuh Atas-Senayan 5,5 km. Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua.

Latar Belakang
Rencananya, Kereta Light Rail Transit Tidak Hanya Dinikmati Warga Jakarta


Moda transportasi massal berbasis rel, light rail transit (LRT), akan dinikmati bukan hanya warga DKI Jakarta. Dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 20015, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan PT Adhi Karya (ADHI) membangun LRT di wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Depok.

Fase I, LRT akan membentang dari wilayah Cibubur di Jakarta Timur dan Bekasi Timur di Jawa Barat menuju Dukuh Atas di jantung bisnis kota Jakarta sepa­njang 42,1 kilometer (km).

Setelah ground breaking LRT fase I pada 9 September 2015, pengembangan LRT tak berhenti di situ. Adhi Karya akan menyambungkan LRT hingga ke Sirkuit Sentul di Bogor, atau ke Grogol di Jakarta Barat.

Untuk rute korelasi Bogor, jaringan rel layang (elevated) akan dibangun dari Cibubur-Bogor mulai triwulan II 2016. Rute Cibubur-Bogor membetang dari Stasiun Cibubur-Stasiun Cibinong-Stasiun Sentul Sirkuit-Stasiun Sentul City-Stasiun Baranangsiang (Bogor) sepan­jang 30,5 km.

"Persiapan engineering-nya sekitar 6 bulan. Rencana dimu­lai triwulan II 2016," kata Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan.

Dia mengatakan, pemban­gunan LRT fase lanjutan juga dilakukan setelah Stasiun Dukuh Atas. Dari Stasiun Dukuh Atas, Adhi Karya akan membangun 2 rute LRT menuju wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Total panjang rute LRT untuk pekerjaan Adhi Karya mencapai 84 kilometer.

"Untuk Jakarta Pusat, LRT akan membentang dari Stasiun Dukuh Atas ke Stasiun Palmerah, lalu ke Stasiun Geloran Bung Karno, untuk kemudian menyam­bung ke Stasiun Plasa Senayan. Sedangkan rute ke Jakarta Barat, LRT menyambungkan antara Stasiun Palmerah, Stasiun Tomang, dan Stasiun Grogol," kata Kiswodarmawan.

Proyek kereta massal berba­sis rel tahap I ini ditargetkan rampung pada akhir 2018. Saat beroperasi, LRT dirancang mam­pu membawa penumpang dalam jumlah yang sangat besar, yakni 24.000 penumpang sekali jalan untuk satu rute per jam.

"Dalam 1 rangkaian kereta ter­diri dari 4 sampai 6 kereta. Jarak antar kereta yang dikendalikan tanpa masinis antara 2 sampai 4 menit," tuturnya.

Setiap rangkaian LRT kecepa­tannya 60 hingga 80 kilometer per jam. Dengan kecepatan sepertiitu, maka jarak terjauh rute LRT, yaitu dari Bekasi Timur ke Dukuh atas diperkirakan akan dapat ditempuh dalam waktu 30 menit saja.

Sebagai informasi, rute LRT tahap satu meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 km. Rinciannya, Cibubur-Cawang 13,7 km, Cawang-Dukuh Atas 10,5 km, dan Bekasi Timur-Cawang 17,9 km. Dengan kecepatan teren­dah LRT, yakni 60 km per jam, Bekasi Timur-Cawang dengan jarak 17,9 km akan memakan waktu 17,9 menit.

Jika ditambah perjalanan Cawang-Dukuh Atas 10,5 km, maka perjalanan Bekasi Timur hingga Dukuh Atas sejauh 28,4 kilometer akan memakan waktu 28,4 menit. Adapun jika rute Cibubur-Cawang 13,7 km ditambah Cawang-Dukuh Atas 10,5 km, maka perjalanan Cibubur-Dukuh Atas akan memakan waktu 24,2 menit saja.

Sementara itu, pada tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang total 41,5 km. Rinciannya, Cibubur-Bogor 30,5 km, Palmerah-Grogol 5,5 km, dan Dukuh Atas-Senayan 5,5 km. Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jelang Lengser, Jokowi Minta Anak Buah Kendalikan Deflasi Lima Bulan Beruntun

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:00

Kekerasan Terhadap Etnis Uighur Ubah Hubungan Diplomatik di Asteng dan Astim

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:57

Zulhas Janji akan Kaji Penyebab Anjloknya Harga Komoditas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:49

2 Wanita ODGJ Hamil, Kepala Panti Sosial Dituding Teledor

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:46

Hubungan Megawati-Prabowo Baik-baik Saja, Pertemuan Masih Konsolidasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:36

Pasar Asia Menguat di Senin Pagi, Nikkei Dibuka Naik 2 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30

Riza Patria Minta Relawan Pakai Medsos Sosialisasikan Program

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:29

Penampilan 3 Cawagub Dahsyat dalam Debat Pilkada Jakarta

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:26

Aramco Naikkan Harga Minyak Mentah Arab Light untuk Pembeli di Asia

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:17

PDIP Ingatkan Rakyat Tak Pilih Pemimpin Jalan Pintas

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:16

Selengkapnya