Dewan Pimpinan Pusat Arus Bawah Jokowi atau ABJ, organisasi relawan pendukung Presiden Jokowi, menyambut baik makin eratnya hubungan antara Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan.
Terbukti pada perhelatan Rakernas I PDI Perjuangan periode tahun 2015-2020 yang digelar bersamaan dengan HUT ke-43 partai, di Hall D-2 JI Expo Kemayoran Jakarta, Minggu (10/1). Presiden Jokowi didaulat menyampaikan sambutan dan pengarahan internal kepada jajaran PDIP se-Indonesia.
"Rakernas ini memperlihatkan chemistry yang kuat antara PDIP, Bu Mega dan Jokowi. Kemesraan ini tidak boleh berlalu. Ini modal penting untuk pembangunan bangsa ke depan," ujar Ketua Dewan Pendiri Arus Bawah Jokowi, Michael Umbas, Senin (11/1).
Pada awal sambutannya di Rakernas tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa PDIP konsisten menjadi partai ideologis yang mampu menjaga soliditas dan menjadi partai yang kuat, yang berkuasa di Tanah Air.
"Ini semua karena PDIP dijaga dengan keteguhan hati dan sikap berprinsip oleh Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri dalam menegakkan fatsun politik. Selain itu, PDIP juga dijaga oleh kader-kader yang ulet dan tahan banting," ucap Presiden.
Senada dengan presiden, DPP Arus Bawah Jokowi pun memuji sikap Megawati Soekarnoputri yang konsisten mendukung Nawacita dan Trisakti yang diusung pemerintahan Jokowi.
"Sebagai negarawan, Megawati membuktikan lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara melalui jalan perjuangan dan ideologi partai yang konsisten pada keberpihakan rakyat kecil," jelas Umbas.
Jika Jokowi dan PDIP terus seiring sejalan dan menjalankan Pemerintahan maka agenda besar pembangunan akan dapat dijalankan dengan baik sesuai harapan.
"Politik pemerintahan yang kuat akan memastikan agenda pembangunan berjalan dengan baik. Pesan dalam Rakernas ini jelas," sebut Umbas, yang juga komisaris di BUMN PT Hotel Indonesia Natour.
Dalam sambutan pada Rakernas PDIP, Jokowi juga menegaskan pentingnya haluan bagi negara. Karena itu, Presiden Jokowi mengingatkan Pembangunan Nasional Semesta Berencana menjadi pekerjaan rumah kita dalam mengarungi pembangunan ke depan agar arahnya menjadi jelas. Pemerintah sendiri saat ini tengah serius melakukan pembangunan jangka menengah dan jangka panjang.
"Apa yang akan kita kerjakan 5,10, 25 dan 50 tahun mendatang dan mimpi kita 100 tahun yang akan datang harus mulai dirancang, sehingga semuanya memiliki panduan," ucap Presiden.
[ald]