Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sinkronisasi antarkementerian. Target kementerian tertentu harus didukung oleh kementerian lainnya, misalnya soal kunjungan wisatawan mancanegara.
"Contoh sekarang kita baru concern untuk meningkatkan kedatangan wisatawan mancanegara, artinya kita ingin turisme kita naik kali lipat," kata Presiden.
Presiden menyampaikan itu setelah acara Peluncuran Penandatanganan Kontrak Kegiatan Tahun Anggaran 2016 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu (6/1).
Karena itu, Presiden meminta Kementerian PUPR untuk mendukung pembangunan infrastruktur wisata dalam rangka mendukung perealisasian target 20 juta wisman ke Indonesia pada 2019.
"Sekarang PU mestinya bisa melihat apa yang bisa dimasuki. Marketing bagus, promosi bagus tapi produknya harus dilihat masih banyak yang kurang," tambahnya.
Pasalnya, Presiden mengakui masih banyak fasilitas yang kurang memadai di sejumlah destinasi wisata andalan yang gencar dipromosikan ke mancanegara.
Misalnya saja, masih sedikitnya fasilitas air bersih, masih terbatasnya fasilitas toilet yang minimal sekelas bintang empat, masalah yang berkaitan dengan akses jalan menuju destinasi wisata, hingga sarana prasarana pendukung pariwisata.
Belum lagi hal-hal yang terkait dengan tata ruang, infrastruktur pelabuhan, "airport" atau bandara, dan lain-lain.
"Ini yang bisa PU masuk, usahakan masuk ke sana. Karena kita punya 10 destinasi wisata yang ingin dikerjakan. Untuk produk Kementerian PUPR ikut, marketing dan promosi ada di Kemenpar (Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Jadi harus ada integrasi antar kementerian," katanya, menegaskan. [zul]