Berita

kim jong un/net

Dunia

Australia: Uji Coba Nuklir Korut Provokatif Dan Berbahaya

RABU, 06 JANUARI 2016 | 18:02 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Australia mengutuk keras tindakan Korea Utara yang mengklaim sudah melakukan uji coba bom nuklir hari ini (Rabu, 6/1).

Australia menilai uji coba yang diperintahkan Kim Jong Un itu sebagai tindakan provokatif dan berbahaya. Demikian keterangan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, yang diteruskan kepada media massa Indonesia lewat e-mail beberapa saat lalu.

Australia mencatat uji coba bom hidrogen tadi pagi adalah uji coba bom nuklir yang keempat kalinya dilakukan Korea Utara. Ini merupakan pelanggaran langsung dari Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1718 (2006), 1874 (2009), 2087 (2013) dan 2094 (2013) yang melarang Korea Utara melakukan percobaan nuklir lebih jauh.
 

 
"Aksi-aksi Korea Utara telah mencoreng norma-norma kesepakatan non-proliferasi internasional dan melawan Perjanjian Non-proliferasi Nuklir serta Perjanjian Komprehensif Pelarangan Uji Coba Nuklir.  Pengembangan senjata nuklir dan misil balistik yang terus berlangsung, dan proliferasi teknologi yang sensitif mengancam perdamaian dan sahabat-sahabat Australia serta mitra di kawasan kami dan lebih jauh lagi," demikian penjelasan Bishop.
 
Bishop juga menyatakan, percobaan nuklir hari ini mengkonfirmasi status Korea Utara sebagai negara berbahaya dan menjadi ancaman terus menerus untuk perdamaian dan keamanan internasional.

"Kami akan mengintensifkan kerjasama konter proliferasi dengan para mitra guna memperkuat sanksi, yang bertujuan untuk mengurangi pendanaan program-program pengembangan senjata pemusnah masal (WMD)," lanjutnya.
 
Australia akan menyampaikan keprihatinan ini secara langsung kepada Pemerintah Korea Utara, dan juga pada forum internasional dan regional. Bishop juga meminta badan-badan internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB,untuk memberi respons keras terhadap aksi-aksi Korea Utara.
 
Menutup keterangannya, Bishop menegaskan bahwa Australia akan terus bekerja dengan sahabat-sahabat dan para mitra untuk mendukung keamanan Republik Korea dan stabilitas di kawasan. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya