Berita

net

Terlalu Banyak Kebetulan, Sajadah Jadi Alas Menari-Nari Tetap Harus Diusut

RABU, 06 JANUARI 2016 | 09:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta Abdurrahman dan bahkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sudah meminta maaf atas penggunaan sajadah sebagai alas untuk menari.

Meski begitu, Komnas HAM meminta tetap harus dilakukan investigasi kasus tersebut secara tuntas. Pihak yang bertanggung jawab harus diberikan sanksi.

"Kenapa harus karpet shalat yang jelas-jelas visualnya untuk ibadah, apakah ini benar faktor kebetulan?" kata Komisioner Komnas HAM Manager Nasution mempertanyakan (Rabu, 6/1).

Karena, dia menambahkan, argumen faktor kebetulan seperti disampaikan pihak Kanwil Kemenag DKI Jakarta agaknya sulit diterima nalar sehat publik, pada acara sekaliber HUT di Kemenag DKI Jakarta.  Apalagi banyak sekali faktor kebetulan sepanjang 2015 dan awal 2016 yang mendiskreditkan Islam.

"Misalnya Alquran yang dinyanyikan dengan langgam Jawa di Istana Presiden, adzan mengiringi lagu gereja dalam Acara Natal Nasional 2015 yang dihadiri Presiden Jokowi dan Menag Lukman, Alquran dibuat untuk bahan terompet tahun baru, dan sekarang sajadah shalat buat alas menari," kesalnya.

Maneger mengingatkan, Menteri Agama dan Kakanwil Kemenag DKI Jakarta tentu paham betul bahwa salah satu substansi HAM yang paling elementer itu adalah respek, menyelami dan menghormati perasaan serta simbol-simbol keyakinan dan identitas kultural publik. "Bangsa ini mulai defisit respek," kata dia.

Sebelumnya, Kakanwil Kemenag DKI Abdurrahman sudah meminta maaf atas insiden tersebut. Dia menjelaskan, menari dengan alas sajadah pada acara menyambut HUT Kemenag ke-70 pada 3 Januari tersebut di luar kesengajaan.

Diakuinya, sajadah tersebut awalnya dipergunakan oleh 175 anak-anak Madrasah Aliyah sebagai untuk menari Saman."Tari Saman  ini tarian Islami," katanya.

Setelah pertunjukkan tari Saman selesai keburu tarian Bali masuk dan tampil. Mestinya sajadah digulung terlebih dahulu. Tetapi karena space waktu singkat dan panas sehingga terjadi keteledoran sajadah tidak sempat digulung.

Namun dia memastikan alas yang dipakai untuk menari itu bukan sajadah dari masjid. Tapi sajadah yang biasa dipergunakan untuk kegiatan agama di aula. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya