Berita

Maruarar Sirait, Erick Tohir Dan PWC Laporkan Hasil Audit Piala Presiden Ke Jokowi

SELASA, 05 JANUARI 2016 | 17:51 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Piala Presiden benar-benar terbukti transparan. Hal ini sesuai dengan penilaian akhir dan opini Price Waterhouse Coopers (PWC), yang merupakan salah satu kantor jasa professional audit terbesar dan terpercaya, dan menjadi lembaga yang mengaudit Piala Presiden.

‎ ‎"Opini kami terhadap Piala Presiden 2015 adalah Wajar Tanpa Pengecualian atau kita kenal dengan WTP. Dengan opini ini artinya Piala Presiden benar-benar transparan dan akuntabel," kata Lok Budianto dari PWC Indonesia usai bertemu dan melaporkan hasil audit kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta (Selasa, 5/1).  

 ‎‎Lok melaporkan hasil audit kepada Jokowi bersama dengan CEO Mahaka Group Erick Tohir dan Ketua SC Piala Presiden Maruarar Sirait.  

‎Lok menjelaskan bahwa proses audit dilakukan sejak sepekan sebelum kick-of pertandingan perdana, atau sejak tanggal 26 Agustus 2015. Kick-off Piala Presiden ‎digelar pada 30 Agustus 2015 di Stadion I Wayan Dipta Bali. Kick-off dihadiri langsung Presiden Jokowi.  

 ‎"Karena sebelum kick-off kan pasti sudah ada penerimaan. Ada sponsor. Jadi proses audit dilakukan sejak tanggal 26 agustus," ungkap Lok.   

‎Lok menjelaskan bahwa PWC Indonesia diminta Mahaka Sport sebagai penyelenggara Piala Presiden untuk mengaudit penerimaan dan pengeluaraan Piala Presiden saja. Dengan demikian audit hanya dilakukan khusus terkait dengan turnamen.  

 ‎PWC, lanjut Lok, mengaudit penerimaan dari sponsor termasuk uang-nya yang disalurkan dan masuk ‎ke akun bank yang khusus disediakan untuk Piala Presiden. PWC juga mengaudit pengeluaran, termasuk pengeluaran untuk wasit, hadiah, fasilitas turnamen dan lain-lain.  

‎"Semua audit dilakukan dengan pendukungnya, misalnya kwitansi. Kami juga cek, apakah semua pengeluaran dan penerimaan tercatat benar-benar tidak. Kami juga konfirmasi ke bank. Setelah itu kami keluarkan opini. Dan opini-nya WTP. Opini ini bisa dipertanggungjawabkan," ungkap Lok.  

 ‎Lok menilai‎ Mahaka, sebagai penyelanggara yang sudah berpengalaman, sangat terbuka dan transparan. Semua data yang diperlukan diberikan semua, dan bahkan memiliki tempat khusus untuk mengorganisir data.  

‎"Mereka tahu apa yang harus dipersiapkan dalam audit. Data mudah dicek karena diorganisir di satu tempat‎. Sebagai perusahaan yang berpengalaman tentu mereka juga memiliki prosedur tetap di perushaan mereka," ungkap Lok.  

 ‎Terkait dengan laporan kepada Presiden, Lok mengatakan bahwa Presiden Jokowi menanggapi dengan positif. Artinya, Piala Presiden sangat transparan dan akuntabel sebagaimana harapan Jokowi.   

‎Hal penting lain, lanjut Lok, adalah kehadiran Maruarar Sirait sebagai Ketua SC Piala Presiden. ‎ Maruarar selalu berpesan agar audit dilakukan secara independen, terbuka dan apa adanya.  

 ‎"Kami memang independen. Tapi pesan Pak Ara sangat luar biasa. Pak Ara sering kontak saya dan mengatakan, kalau ada kesulitan mendapat data agar dikomunikasikan dengannya. Perhatian Pak Ara agar pertandingan ini transparan," ungkap Lok.  

 ‎Di Istana, Maruarar Sirait mengatakan bahwa laporan hasil audit ini merupakan bagian dari pelaksanaan pesan Presiden Joko Widodo. Ada lima pesan Jokowi terkait dengan turnamen Pilada Presiden.  

‎Pertama,  ‎pertandingan harus digelar secara transparan, maka dalam ajang Piala Presiden ini semua pemasukan dan pengeluaran harus diaudit oleh lembaga independen. Kedua, pertandingan harus digelar secara fair play, dan ini merupakan hal yang sangat mahal dan penting dalam sebuah pertandingan, seperti misalnya tanpa pengaturan skor.  

‎Ketiga, ‎Piala Presiden harus bisa membangun prestasi olahraga dan memunculkan pemain-pemain baru yang berkualitas. Keempat, Piala Presiden harus menggerakkan ekonomi kerakyatan, dan ini sudah terbukti betapa banyak usaha kecil menengah seperti tukang kaos, penjual aksesoris, pedagang minuman dan makanan terbantu. Kelima, Piala Presiden harus menjadi hiburan rakyat, dan ini berhasil dengan ‎antusianya warga datang ke lapangan serta rating televisi yang sangat tinggi.  

‎Dalam kesempatan ini, dengan rendah hati, Maruarar juga mengatakan ‎meski Piala Presiden ini sukes, berdasarkan lima pesan Presiden tadi, namun demikian harus tetap dievaluasi sebab tak ada gading yang tak retak. Ia juga mengatakan bahwa suksesnya Piala Presiden ini berkat dukungan semua pihak.  

 ‎Selain kepada Erick Tohir, Maruarar pun berterimakasih kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, kepada pihak BOPI, La Nyala Mattaliti dan Nirwan Bakrie. Ia juga berterimakasih kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Badrodin Haiti. Tak tertinggal ucapan terimakasih kepada Pangdam Jaya Teddy Laksamana dan Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian.  

 ‎"Berkat dukungan polisi dan TNI, pertandingan bisa berjalan dengan aman dan tertib. Kita ucapkan juga terimakasih kepada semua klub, pemain, dan semua supporter," ungkap Maruarar.  

 ‎Sementara itu, Erick Tohir, di Istana Negara mengatakan bahwa, laporan hasil audit kepada Presiden Jokowi ini sebagaimana telah dijanjikan sebelumnya.  

‎"Alhamdulillah masih ada sisa dana Rp 1,5 miliar lebih dari total Rp 45 miliar di mana dari pemasukan juga sudah ambil pajak penghasilan dan PPN kurang lebih Rp 6 M. Negara juga mendapat pemasukan sisa Rp 1,5 dari kelebihan ini," lanjut pengusaha yang juga menjabat Presiden Inter Milan itu.  

‎Soal peluang digelarnya Piala Presiden jilid kedua, Erick tak mau berkomentar banyak. Sebagai penyelenggara turnamen, Mahaka disebutnya siap jika nantinya kembali menggelar event tersebut. 

‎"Sesuai arahan Presiden mungkin di kemudian hari akan ada Piala Presiden lagi kita belum tahu. Saya rasa hasilnya senang karena memang baik dan secara audit juga transparan dan terbuka kan? Laporan ini juga ada di Sekneg (Sekretaris Negara) nanti, silakan saja," ucapnya lagi.‎ [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya