Berita

ilustrasi/net

Politik

Jangan Kaget Negara Dalam Bahaya!

SELASA, 05 JANUARI 2016 | 15:33 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pemberitaan media massa bahwa penduduk miskin bertambah sekitar 28 juta orang dinilai tidak mengherankan. Bahkan, pertambahan jumlah penduduk miskin sudah diprediksi sejak awal reformasi bergulir.

Melonjaknya angka kemiskinan adalah akibat amandemen UUD 1945, yang mengubahnya menjadi konstitusi liberal kapitalis dengan jargon orientasi free market, free fight liberalism dan survival of the fittest.

"Implikasinya, kaum miskin kota makin terpinggirkan, termarjinalisasi, pengangguran dan menambah jumlah kaum miskin 'the haves not' yang jumlahnya pada 1998 sudah mencapai 40 juta orang berdasar catatan BPS tahun 1999," ujar politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, kepada wartawan, Selasa (5/1).


Penyebab utama melebarnya "jurang" antara kaum kaya dan miskin adalah karena rezim penguasa tidak berpihak pada kaum miskin yang mendambakan keadilan sosial dan kesetaraan. Ia menambahkan, Indonesia telah dikuasai kaum kapitalis asing dan "aseng", sementara penguasa pribumi menjadi antek neo kolonialisme.

"Jadi jangan kaget negara dalam bahaya," tegasnya.

Empat bahaya yang mengintai Indonesia, disebutkan Rachma, pertama-tama adalah bahaya laten komunisme akibat akumulasi kaum proletariat. Bahaya kedua adalah menguatnya paham radikalisme, nihilisme, dan kaum non-ideologi. Ketiga, bahaya konflik horizontal dan vertikal karena jargon pertentangan kelas. Dan terakhir, bahay meningkatnya tindak kriminal di tengah masyarakat.

"Cepat atau lambat semua itu terjadi, apabila negara tidak kembali ke kiblat bangsa, kembali ke cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, dan penguasa masih menjadi proxy kapitalis," pungkas Rachmawati. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya