Berita

ilustrasi

Pasca-Penyerangan, Jokowi Harus Ambil Inisiatif Baru Selesaikan Masalah Papua

RABU, 30 DESEMBER 2015 | 03:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla harus mengambil inisiatif baru dalam menyelesaikan masalah Papua. Pelaku teror dan kriminal, siapa pun itu, harus dimintai pertanggungjawaban hukum atas perbuatannya.

"Pada saat yang sama, rezim Jokowi-JK, juga perlu melakukan dialog berkejujuran guna penyelesaian menyeluruh, bermartabat dan damai di tanah Papua dalam konteks NKRI," tegas Maneger Nasution, Komisioner Komnas HAM (Rabu, 30/12).

Maneger menyampaikan demikian terkait penyerangan terhadap Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu (27/12) lalu. Sejumlah anggota kepolisian Polsek Sinak yang meninggal dalam kejadian itu di antaranya adalah Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham, sedangkan yang mengalami luka tembak yakni Briptu Suma dan Bripda Rian.


"Negara harus hadir menjamin, di samping integritas NKRI di Papua, juga keselamatan TNI/Polri, dan keamanan warga sipil di Papua," tegas Maneger.

Maneger sendiri berduka atas penyerangan terhadap Polsek Sinak tersebut.

"Komnas HAM berharap kepolisian mengusut tuntas dan memproses secara hukum siapa pun pelakunya. Apalagi, di samping melakukan penyerangan dan pembunuhan, kelompok  tersebut juga mengambil senjata api dari berbagai jenis beserta amunisi. Ini adalah bentuk teror terhadap simbol dan organ negara. Mereka juga telah menebar syi'ar ketakutan," tandasnya.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam penyerangan Polsek Sinak.

Penyerangan oleh kelompok separatis yang menginginkan pemisahan Papua dari Indonesia itu dilakukan karena mengincar senjata yang dimiliki aparat keamanan. [zul] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya