Berita

net

Bisnis

BI Sediakan Rp 80,7 Triliun Untuk Natal Dan Tahun Baru

SELASA, 22 DESEMBER 2015 | 21:50 WIB

Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang tertarik perbankan menjelang Natal dan pergantian tahun 2016 sebesar Rp 80,7 triliun. Dengan porsi 27 persen akan tertarik untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"Jumlah itu naik 10,7 persen dibandingkan realisasi kebutuhan pada Desember tahun lalu sebesar Rp 72,9 triliun," ujar Kepala Grup Operasional Pengelolaan Uang BI Luctor E. Tapiheri, seperti dikutip Antara, Selasa (22/12).

Menurutnya, BI akan meningkatkan jumlah pengiriman uang dari Jakarta ke kantor perwakilan di berbagai daerah dan peningkatan layanan kas untuk penukaran uang kepada masyarakat.


Diperkirakan, kebutuhan uang yang akan ditarik untuk Jabodetabek sebesar Rp 22,3 triliun, untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua sebesar Rp 11,6 triliun, Kalimantan Rp 7,7 triliun, Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Jambi Rp 7,3 triliun, Jawa Timur Rp 7 triliun, Jawa Tengah dan Yogyakarta Rp 6,8 triliun, Sumatera Utara dan Aceh Rp 5,6 triliun, Jawa Barat dan Banten Rp 5,4 triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp 3,9 triliun, serta Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung Rp 3,1 triliun.

Hingga dua hari jelang Natal, setidaknya uang tunai yang sudah tertarik sebesar Rp 40,3 triliun atau 50 persen dari jumlah proyeksi.

"Ke depannya, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat kita tingkatkan distribusi ke daerah dan juga pembukaan layanan kas keliling dengan berbagai sumber daya yang dimiliki," jelas Luctor.

Sedangkan, untuk jumlah Uang Yang Diedarkan (UYD) pada akhir tahun ini mencapai Rp 581,3 triliun. Dibandingkan dengan jumlah tahun lalu sebesar Rp 528,5 triliun jumlah itu meningkat 10 persen. Namun pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya dalam 10 tahun terakhir sebesar 15 persen.

Dari sisi sistem pembayaran non tunai, BI akan mengantisipasi kemungkinan lonjakan transfer baik yang dilakukan melalui sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) maupun Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

"Masyarakat tidak perlu khawatir soal kesiapan uang. Masyarakat juga harus hati-hati dalam bertransaski dan selalu cermat dengan ciri-ciri keaslian rupiah," demikian Luctor. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya