Berita

I Wayan Kusmiantha Dusak:net

Wawancara

WAWANCARA

I Wayan Kusmiantha Dusak: Narapidana Lebih Sejahtera Daripada Petugas Lapas, Ini Yang Harus Dibenahi

SABTU, 19 DESEMBER 2015 | 09:02 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kamis (17/12) pukul 15.12 terjadi bentrokan antar-na­pi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kerobokan Bali. Napi yang terlibat bentrok itu diduga berasal dari dua kelompok ormas di Bali yakni, ormas Baladika dan Laskar Bali.
Dua orang tewas dalam ben­trok tersebut. Tak hanya itu bentrok di dalam LP itu juga nyaris menjalar hingga ke luar LP. Berikut penjelasan Dirjen PAS Kemenkumham I Wayan Kusmiantha Dusak terkait peristiwa bentrokan;

Bagaimana terjadinya kerusuhan di LP Kerobokan, Bali?
Jadi, diinformasikan bahwa ada tiga orang napi yang baru masuk ke LP. Mereka sudah beberapa kali dipenjara. Mereka adalah anggota dari sebuah ormas di Bali. Di dalam Lapas, dia dan teman-temannya ditem­patkan di Blok C yang ternyata penghuninya sebagian besar juga berasal dari ormas yang sama.


Di Lapas itu juga ada napi dari ormas berbeda. Mereka sudah lama bermusuhan. Nah, pas ketemu di Lapas itu, ter­jadi pergesekan lalu berlanjut perkelahian. Diduga pemicunya ada persoalan perebutan lahan atau semacam perebutan lapak di luar. Dari peristiwa perkelahian itu memakan tiga orang korban. Dua orang pingsan, dan satu orang dikabarkan sudah mening­gal dunia.

Mendapat informasi seperti itu, masing-masing ormas yang ada di luar berdatangan, berger­ombol di depan Lapas. Berupaya masuk ke dalam Lapas untuk membantu anggota ormasnya.

Lalu apa yang terjadi?
Segera petugas Lapas mengantisipasi kedatangan massa, dan berkoordinasi dengan Korem (TNI) dan Kepolisian. Bantuan dari Korem dan Polisi datang, menahan massa dari dua ormas berbeda di luar Lapas.

Mereka diblokir. Di dalam Lapas dilakukan penyisiran, setiap sel diperiksa. Pelaku perkelahian napi sudah dip­indahkan sementara ke Polda Bali. Sedangkan korban yang pingsan dan diduga meninggal sudah langsung dilarikan ke rumah sakit.

Apakah situasi sudah bisa dikendalikan?
Sampai malam, situasi su­dah dikendalikan. Dan massa masing-masing ormas yang berada di luar Lapas juga sudah dihalau Polisi dan TNI, diblokir dan diminta bubar serta menjauh dari Lapas.

Lalu apakah sudah aman?

Informasi yang saya terima, malah massa kedua ormas itu saling ribut di luar lapas. Tetapi Polisi dan TNI terus mendesak mereka mundur dari sekitar lingkungan LP.

Bagaimana tindakan Dirjen PAS menghadapi persoalan-persoalan seperti ini?
Nah, itulah yang dari awal saya tekankan, harus ada evaluasi yang jujur dan terbuka dari semua pihak mengenai ke­beradaan napi dan Lapas. Dan, saya sendiri segera lakukan evaluasi. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dan sudah saya laporkan ke Pak Menteri (Menkumham).

Saat ini bagaimana situas­inya?

Saya sudah kirim petugas dari Dirjen PAS ke Bali, un­tuk melaksanakan semua yang diperlukan juga berkoordinasi termasuk upaya memisah-mi­sahkan napi yang sudah padat itu ke beberapa LP yang ada di Bali. Saat ini, kita masih bersama TNI dan Polri menjaga dan melakukan penyisiran dan proses pengamanan napi dan LP, serta menghalau massa kedua ormas yang saling bertikai.

Mengapa sering terjadi per­soalan di Lapas?
Kita semua harus jujur bahwa memang secara kualitas dan kuantitas, tenaga pengamanan Lapas sangat jauh di bawah standar. Kemampuan dan kapa­bilitasnya masih rendah.

Selain itu, persoalan penempatan napi di setiap blok juga sangat perlu pertimbangan dan klasifikasi, demikian pula ting­kat kesejahteraan petugas har­usnya mendapat pembenahan. Sebab, saat ini, malah lebih sejahtera si napi itu sendiri dari­pada si petugas. Nah, ini yang dibenahi dulu.

Maksudnya bagaimana Pak?
Misal, kesejahteraan napi, kenapa lebih sejahtera daripada petugas, per hari napi itu da­pat jatah beras 0,45 gram, kalau sebulan kali 30 hari ya jadi sekitar 13,5 kilogram, bisa dengan kuali­tas premium. Anda tahu berapa jatah petugas? Sebulannya hanya 10 kilogram beras, itu pun kuali­tas medium dari Bulog.

Nah, contoh-contoh faktual seperti inilah yang terjadi. Dan banyak lagi persoalan yang harus secara bersama-sama dibe­nahi. Jangan mengedepankan ego sektoral.

Apa yang sudah dilakukan?
Kami baru saja meluncurkan pedoman atau semacam SOP ba­gi Lapas dan Petugas Lapas. Masih dalam tahapan sosialisasi ke semua, eh tak tahunya langsung ada kejadian ini. Ya kita tetap jalan dan terus benahi. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya