nasaruddin umar:net
nasaruddin umar:net
INDONESIA sebagai negÂara muslim terbesar, bukan hanya besar dari segi jumlah tetapi juga memiliki pengerÂtian terbesar di dalam meÂnyikapi situasi. Kebesaran satu kaum bukan hanya terleÂtak pada kemampuan mereÂka menerbitkan sebuah piagÂam perjanjian tetapi yang tak kalah besarnya ialah kemampuan untuk secara sepihak membatalkan piagam atau perjanjian yang dengan susah payah telah dibuatnya denÂgan pihak-pihak terkait. Di sinilah kebesaran umat Islam Indonesia, bukan hanya mampu melahirÂkan Piagam Jakarta tetapi juga mampu meningÂgalkannya secara sepihak demi untuk menggapai sebuah kesatuan yang lebih permanen.
Bisa saja kelompok muslim yang terlibat di dalam Piagam jakarta mempertahankan PiagÂam Persepakatan ini tetapi demi persatuan dan keutuhan bangsa, maka kata: "…dengan kewaÂjiban menjalankan Syari'at Islam bagi pemeÂluknya" dicoret dan jadilah sekarang ini sebagai negara Pancasila. Siapa yang bisa menghenÂtikan jika umat Islam di Indonesia tetap berÂsikeras mempertahankan Piagam Jakarta? Mereka terlibat dalam perumusan bersama kelÂompok lain yang berbeda latar belakang. NaÂmun kesadaran nasionalisme kelompok umat Islam yang terlibat di dalam perumusan Piagam Jakarta, bersedia untuk mencoret sendiri kata-kata yang dikeberatani oleh sekelompok orang yang memperatasnamakan Indonesia bagian timur yang keberatan dengan redaksi tersebut.
Kebesaran lain yang dimiliki para The FoundÂing Fathers dari umat Islam ialah tidak adanya sedikitpun rasa penyesalan yang ditunjukkan dengan perubahan itu. Bahkan mereka sepertiÂnya bangga dengan jiwa besar yang dimilikinya untuk mengakomodir "suara dari timur" tersebut. Belakangan dari suara umat Islam, khususnya para ulama NU, yang pertama kali meneriakkan NKRI sebagai bentuk final dari bangsa IndoneÂsiaâ€. Ini artinya konsep dasar bernegara IndoneÂsia sudah selesai. Tidak akan ada lagi wacana baru untuk mengembalikan Piagam Jakarta atau pikiran-pikiran lain selain Negara Kesatuan ReÂpublik Indonesia. Kalaupun ada suara-suara kecil yang menggagas bentuk dan seistem lain di luar konsep NKRI itu adalah haknya sebagai warga Negara Indonesia yang dijamin negara.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25