Berita

presiden joko widodo/net

Politik

Jaringan '98: Demi NKRI, Jokowi Jangan 'Kumpul Kebo' Lagi!

SABTU, 12 DESEMBER 2015 | 10:41 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Dalam analisa Jaringan '98, kekuatan ekonomi-politik kini terbagi ke dalam tiga kelompok, yakni pro nekolim neoliberalisme, nasionalis kerakyatan dan oportunis.

Faksi nasionalis kerakyatan mulai bangkit seiring terbongkarnya berbagai konspirasi busuk seperti liberalisasi ekonomi-politik melalui amandemen UUD 1945 dan penerapan UU pro asing, penindasan kaum buruh melalui PP 78/ 2015, penjualan aset-aset strategis bangsa seperti JICT, hingga skandal ESDM Kontrak Karya Freeport di Papua.

"Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di ambang kehancuran hasil desain nekolim neoliberalisme penjajah bangsa via antek-anteknya pengkhianat Pancasila dan UUD 1945. Permufakatan jahat tersebut hanya bisa dilawan dengan persatuan kaum nasionalis kerakyatan yang teguh kokoh menjaga NKRI," tegas ujar Jurubicara Jaringan '98, Ricky Tamba, Sabtu (12/12).


Dia sarankan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus lakukan langkah-langkah strategis progresif, dimulai dengan tangkap dan adili mafia penghancur bangsa serta sapu bersih kekuatan nekolim neoliberalisme di Kabinet Kerja yakni para menteri penelikung Trisakti dan Nawacita, pembuat masalah baru yang bikin rakyat muak hilang harapan.

"Jokowi harus berani dan efektif gunakan segala kewenangan presidensial. Semua problem harus dituntaskan, jangan gaduh terus kompromi, kasus hilang menguap dan kembali 'kumpul kebo'. Mayoritas rakyat dan TNI/ Polri siap dikomando Presiden Jokowi bila konsisten majukan bangsa sejahterakan rakyat. Demi NKRI, Jokowi jangan 'kumpul kebo' lagi!" pungkas Ricky.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya