Pilkada serentak yang berlangsung Rabu kemarin, meÂnyisakan banyak persoalan. Mulai dari tindak kekerasan hingga ketidaknetralan pihak penyelenggara. Pensiunan jenderal bintang tiga ini memaparkan sejumlah temuanÂnya sepanjang hari Hpilkada serentak;
Temuan BIN, apa ada kendÂala logistik di pilkada serentak kali ini, dalam hal surat suara misalnya?
Kekurangan surat suara terÂjadi hampir di seluruh daerah yang melaksanakan pilkada. Akan tetapi dapat diatasi denÂgan menggunakan surat suara cadangan.
Artinya hari H pilkada serentak seluruh Indonesia masih terbilang sukses dan kondusif?
Artinya hari H pilkada serentak seluruh Indonesia masih terbilang sukses dan kondusif?Alhamdulillah pilkada serÂentak sampai pukul 17.00 WIB saat itu relatif kondusif, semua rangkaian pencoblosan telah berlangsung di 264 wilayah 8 pilgub, 34 pilkot, 242 pilbup, dan saat ini sebagian besar telah menyelesaikan penghitungan hasil perolehan suara.
Catatan Anda, ada berapa banyak tindak kekerasan yang terjadi selama hari H itu?Tindak kekerasan terjadi di banyak daerah. Di Kabupaten Nias misalnya terjadi pemukuÂlan oleh kades terhadap pemilih. Di Kabupaten Nias Selatan, pemukulan warga oleh KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Selain itu di Kabupaten Keerom, pemukulan terhadap Ketua KPPS dan PPL (Pengawas Pemilihan Lapangan) oleh warga. Selanjutnya di Kabupaten Manokwari Selatan, peÂmukulan oleh kepala kampung kepada Timses David-Maxi Ahuren. Tapi semua kejadian itu bisa diatasi dengan baik oleh petugas di lapangan. Karena memang di pilkada kali ini seluÂruh kekuatan aparat dikerahkan secara penuh
Terkait netralitas penyeÂlenggara apakah ada temuan BIN?Berdasarkan pantauan kasus netralitas penyelenggara meÂmang jumlahnya tidak terlalu banyak. Di antaranya, terjadi di Kabupaten Kebumen (Jawa Tengah), KPPS dan Linmas mendukung paslon nomor 2. Kemudian di Kabupaten Kaur, Bengkulu, Panwascam dukung calon nomor 2.
Selain itu, apalagi perÂmasalahan menonjol lain yang anda temui?Permasalahanmenonjol masih hampir sama dengan pemilu-pemilu lain di antaranya; money politics. Kasus politik uang ini berdasarkan pengamatan kami terjadi di banyak daerah terutama di daerah-daerah terpencil seperti di Kabupaten Karo, Tobasa, Asahan, Nias Utara Sumatera Utara. Kemudian Kabupaten Kerinci dan Batanghari, di Jambi. Lalu Kabupaten Kaur, Bengkulu. Kabupaten Purworejo, Demak, Tara Kebumen, Purbalingga Jawa Tengah. Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Kota Palu Sulawesi Tengah, Kabupaten Konawe Sultra, Kota Kotamobagu Sulawesi Utara, dan Kota Ternate Maluku Utara. Temuan ini seÂmuanya sudah kami tindaklanjuti ke petugas pengawas pemilihan di daerah masing-masing.
Bagaimana dengan kasus kampanye hitam?Black campaign utamanya terjadi di beberapa daerah di luar Jawa. Di antaranya, ada di Kota Surakarta, Gowa (Sulsel), Mukomuko (Bengkulu), Halbar (Malut), Kepulauan Aru (Maluku), Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten TTU (NTT). Syukur Alhamdulillah kasus-kasus kamÂpanye hitam itu tidak sampai menimbulkan persoalan lanjutan. Dan kasus-kasus itu semua juga sudah kami laporkan dan ditindaklanjuti petugas pengawas pemilihan.
Kecurangan, seperti penÂcoblosan lebih dari satu kali apa masih terjadi?Pencoblosan dua kali itu terjadi di Kabupaten Muratara (Sumsel), Kabupaten Kaur (Bengkulu); Kabupaten Indramayu (Jabar); Kota Denpasar (Bali).
Apakah ada kasus pengruÂsakan logistik di hari H itu?Perusakan logistik Pilkada terjadi di Kabupaten Tuban, Jatim yaitu pembakaran formuÂlir C-6. Lalu penyobekan surat suara di Kota Banjarmasin. Sementara pengrusakan koÂtak suara, terjadi di kampung Pravi Barat, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari.
Bagaimana dengan DPT ganda, sejauh ini ada berapa banyak laporannya?DPT ganda terjadi di Kabupaten Buru Selatan. Di Maluku DPT ganda terjadi di 2 TPS. ***