Berita

jokowi-obama/net

Politik

Ditinggal Obama, Jokowi Batal Pidato, Harga Diri Bangsa Di Titik Nadir

SABTU, 05 DESEMBER 2015 | 13:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Insiden batalnya pidato Presiden Joko Widodo di Forum Mission Innovation COP21, Paris, Perancis, Minggu (30/11), seharusnya menjadi bahan evaluasi penting.

Pemberitaan seputar batalnya pidato Jokowi itu sempat simpang siur di dalam negeri. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya adalah Presiden AS Barack Obama telat datang. Obama juga disebut-sebut sebagai biang keladi bubarnya acara karena dia lebih dulu meninggalkan lokasi acara setelah berpidato, padahal masih ada sekitar 10 kepala negara lain yang belum mendapat kesempatan termasuk Jokowi, PM Inggris dan PM Jepang.

Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, sendiri sudah meluruskan pemberitaan itu. Menurutnya, ketika Jokowi tiba di Forum Mission Innovation, di podium sedang berlangsung pidato Bill Gates, lalu PM India Narendra Modi dan Presiden AS Barack Obama. Setelah Presiden Obama selesai pidato, PM Modi kemudian meninggalkan acara disusul oleh Presiden Obama dan peserta yang hadir juga akhirnya berdiri dan pergi keluar. Padahal ada belasan Kepala Negara/ Kepala Pemerintahan dari 40 yang akan bicara termasuk Presiden Jokowi.


"Akhirnya semua kepala negara memutuskan untuk tidak bicara karena ketidaktertiban pengaturan acara ini," terang Teten.

Di mata tokoh politik senior, Rachmawati Soekarnoputri, insiden itu bagaikan direkayasa. Tidak mungkin pertemuan sekelas KTT Paris itu dilakukan secara amatiran.

"Jokowi batal pidato, ditinggal Obama dan sejumlah delegasi adalah insiden kebangsaan yang buruk dan memalukan. Dapoat dibaca, dignity kebangsaan kita sudah jatuh di titik nadir oleh internasional, baik secara politik, ekonomi dan martabat bangsa," kata Rachmawati.

Masih menurutnya, Jokowi sudah tak dianggap lagi karena Indonesia mendapat stigma bangsa bangsa kuli.

"Ya, kata orang jadi kuli asing, aseng, asong. Maka berkaca dirilah. Kepala negara adalah etalase bangsa, orang akan menilai besar atau kerdilnya seorang pemimpin," ujarnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya