Berita

foto :dok

Bisnis

Jangan Tutupi Tabir Kelam Sejarahmu Sendiri

JUMAT, 04 DESEMBER 2015 | 11:50 WIB | LAPORAN:

50 tahun berlalu setelah tragedi kemanusiaan 65, kita masih saja berdiri di sini, masih terus bertanya dan mencerna, mengapa sebuah gelombang pembantaian, pembunuhan, pemenjaraan, penyiksaan dan seluruh kekejian tiada tara itu seolah dianggap tak pernah ada.

"Bangsa bangsa macam apa kita, yang terus-menerus menutupi tabir kelam sejarahnya sendiri, kendati telah banyak bukti dan saksi dari artefak hingga para korban dan penyintas sanggup bercerita tentang rangkaian luka dan keperihan yang mereka alami," kata Direktur Perkumpulan Partisipasi Indonesia, Yulia Evina Bhara.

Kegelisahan inilah yang mendorong Partisipasi Indonesia berinisiatif menggelar sebuah acara bertajuk Rekoleksi Memori, serangkaian kegiatan seni instalasi, film, foto, dan musik yang dipusatkan pada sebuah bangunan museum temporer yang dibangun di area Plaza Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.


Rekoleksi Memori akan diawali dengan Festival Film Rekoleksi Memori. Ada 15 film yang akan diputar selama 4-10 Desember 2015 di Kineforum, TIM.  Empat film di antaranya merupakan film baru yang diproduksi khusus untuk program Rekoleksi Memori: Tida Lupa” karya sutradara Asrida Elisabeth, Saudara dalam Sejarah” karya sutradara Amerta Kusuma, Tarung”  karya sutradara Steve Pillar Setiabudi, dan The Anatomy of Terror” karya sutradara Bayu Prihantoro Filemon.

Keempat film ini bercerita tentang suara-suara dari masa lalu untuk menyatakan masa depan.

Pemutaran perdana keempat film dijadwalkan besok (Sabtu, 5/12) pukul 14.15 dan 17.00 dilanjutkan diskusi dengan para pembuat film.

Dalam penyelenggaraan Festival Film Rekoleksi Memori, Partisipasi Indonesia berkolaborasi dengan Komnas HAM dan Dewan Kesenian Jakarta. Kendati festival film telah dimulai hari ini (Jumat, 4/12), namun Museum Temporer baru akan dibuka pada Senin (7/12) mendatang, pukul 19.00 WIB. Seluruh rangkaian acara Rekoleksi Memori dibuka untuk umum dan gratis.

Rangkaian gambar, foto, musik, instalasi seni dan suara-suara dalam Rekoleksi Memori disuguhkan bukan sekadar untuk mengurai kisah-kisah pedih dan segala kengerian, tetapi diharapkan ini bisa menjadi kaca benggala bagi masyarakat Indonesia untuk belajar memahami sejarah masa lalu.

"Tanpa memahami sejarah masa lalu, kita akan tersesat sebagai bangsa yang terbelenggu dalam belukar kebohongan dan kekerasan tanpa akhir,” tutur Yulia melalui rilis tertulisnya.

Ia berharap, perbedaan apapun ke depannya tidak boleh lagi diselesaikan dengan cara kekerasan.[wid]
 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya