Berita

foto :net

Nusantara

LIPI Teliti Kematian Ikan Massal Di Ancol, Inilah Hasilnya

RABU, 02 DESEMBER 2015 | 12:55 WIB

Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan penyebab kematian massal ikan secara massal di Pantai Ancol, Jakarta Utara, karena ledakan populasi fitoplankton jenis Coscinodiscus spp yang membuat kadar oksigen terlarut air menurun.

Melalui siaran persnya di Jakarta, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI menjelaskan, berdasarkan sampel air yang diambil pada tujuh titik pada Selasa (1/12), kadar oksigen terlarut di air pada tiga stasiun sangat rendah.

Kadar oksigen yang tersedia di air hanya 0,765 ml/L atau 1,094 mg/L. Padahal, keadaan normal kadar oksigen terlarut dalam air seharusnya mencapai 4 mg/L hingga 5 mg/L.


Rendahnya kadar oksigen adalah penyebab kematian ikan. Kondisi tersebut disebabkan ledakan populasi fitoplankton jenis Coscinodiscus spp. Berdasarkan pengamatan, kepadatan fitoplankton tersebut mencapai 1 juta hingga 2 juta sel per liter air.

Coscinodiscus spp adalah salah satu jenis fitoplankton yang tidak berbahaya, tetapi karena jumlah yang banyak mereka membutuhkan oksigen yang banyak pula sehingga kadar oksigen terlarut menipis.

Pusat Penelitian Oseanografi LIPI menyatakan kesimpulan tersebut juga sejalan dengan pernyataan pekerja di pantai Karnaval Ancol dan karyawan PT Jaya Ancol yang mengawasi kondisi perairan.

Ledakan fitoplankton jenis Coscinodiscus spp biasanya dipicu meningkatnya kadar fosfat dan nitrat di kolom air. Survei menunjukkan kadar fosfat dan nitrat di stasiun 1, 2 dan 3 sangat kecil. Ini mengindikasikan adanya penyerapan atau pemanfaatan fosfat dan nitrat oleh fitoplankton sebelum terjadinya ledakan populasi.

Sementara itu, data fosfat dan nitrat di tepi pantai cenderung tinggi yang kemungkinan diakibatkan oleh pembusukan dari bangkai ikan. Peningkatan kadar fosfat dan nitrat disebabkan kondisi perairan yang stagnan sehingga mempercepat pertumbuhan algae dan penurunan oksigen secara cepat dalam skala lokal.

Penambahan fosfat dan nitrat dapat pula disebabkan oleh air hujan yang mengalir dari daratan, air sungai dan saluran pembuangan.

Penelitian tentang penyebab kematian massal ikan di Pantai Ancol, Jakarta itu dilakukan tim peneliti yang terdiri atas Indra Bayu Vimono, Hikmah Thoha, Ridho Sianturi, Hani Meirinawati, Djatmiko Irianto, Elly Asnaryanti dan Madi Saeni.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya