Berita

ilustrasi/net

Pertahanan

HELI PRESIDEN

JK Buka Suara, Jokowi Makin Nekat, Ada Korupsi Di Balik Heli?

RABU, 02 DESEMBER 2015 | 11:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), menyebut rencana pembelian helikopter kepresidenan buatan asing sebagai kebijakan yang berlebihan. Pernyataan JK itu menambah kejanggalan proses pembelian heli AW-101/AgustaWestland buatan Inggris-Italia.

"JK akhirnya buka suara. Rupanya ngeri juga melihat sepak terjang Jokowi yang makin nekat,” kata politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, kepada redaksi beberapa saat lalu (Rabu, 2/12).

Menurut putri Bung Karno ini, pembelian heli kepresidenan senilai Rp 700 miliar per unitnya itu sangat tidak patut di tengah beban  ekonomi rakyat yang sangat berat.

"Di tengah rakyat menjerit, ekonomi sulit, kok hamburkan uang mau beli Helikopter Agusta, impor dari luar negeri dengan harga fantastis,” ucapnya.

Mantan Dewan Pertimbangan Presiden ini mengingatkan, jangan sampai pembelian heli kepresidenan baru ini mengulang skandal pembelian pesawat Sukhoi di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Atau, meniru skandal pembelian jenis helikopter yang sama di India. Di India, terungkap oleh parlemen bahwa ada suap di balik proses pembelian AW-101. Sejumlah politisi dan pejabat militer India dituduh menerima suap dari AgustaWestland untuk memenangkan pengadaannya.

"Memang tidak masuk akal di tengah ekonomi sulit, utang melilit dan ada PT Dirgantara Indonesia, TNI AU ngotot beli Agusta daripada Puma buatan anak bangsa. Mana rasa nasionalismenya?” ujarnya.

Sejatinya, selama ini PT Dirgantara Indonesia sudah berpengalaman memproduksi helikopter sejenis, seperti EC 725 Cougar, yang merupakan generasi terbaru Super Puma versi militer. Heli buatan anak bangsa itu selama ini sudah dipakai Presiden RI dan beberapa kepala negara asing.

Menurut Rachma lagi, sistem pertahanan udara Indonesia lebih memerlukan artileri medan yang masih buatan tahun 1965. Hal ini lebih penting diperbaharui daripada sekadar membeli heli mewah untuk presiden.

"Dari sejak lama masalah pembelian alusista selalu ada aroma korupsi. Usut tuntas siapa makelar dagang senjata di balik ini? Ironis. Baru saja heboh soal makelar Freeport, lalu mana revolusi mentalnya Jokowi?" tutup Rachma. [ald]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

Muhibah ke Vietnam dan Singapura

Selasa, 08 Oktober 2024 | 05:21

Telkom Investasi Kesehatan Lewat Bantuan Sanitasi Air Bersih

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:35

Produk Olahan Bandeng Mampu Datangkan Omzet Puluhan Juta

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:15

Puluhan Anggota OPM di Intan Jaya Kembali ke NKRI

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:55

70 Hakim PN Surabaya Mulai Lakukan Aksi Mogok

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:30

Gotong Royong TNI dan Rakyat

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:15

Pemerintahan Jokowi Setengah Hati Bahas Kesejahteraan Hakim

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:50

Perkuat Digitalisasi Maritim, TelkomGroup Hadirkan Satelit Merah Putih 2

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:20

Prabowo Harus Naikan Gaji Hakim Demi Integritas dan Profesionalitas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:55

Tertangkap, Nonton Perayaan HUT ke-79 TNI Sambil Nyopet HP

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:35

Selengkapnya