Berita

PDIP Hadirkan Pagelaran Bangun Majapahit Untuk Gelorakan Lagi Revolusi Mental

SELASA, 24 NOVEMBER 2015 | 15:09 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Sejarah kemaharajaan Majapahit memiliki relevansi dengan konteks hari ini ketika pemerintah mengelorakan kembali Revolusi Mental, yang dahulu diwacanakan oleh Bung Karno. Menurut catatan sejarah, pada 17 Agustus 1956, Bung Karno mengatakan‎ Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.

Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, bila melihat jauh kebelakang, manusia yang berhati putih itu, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala seperti dimaksudkan Bung Karno itu bisa ditemukan pada figur-figur di masa lalu, di masa kejayaan kemaharajaan Majapahit.  Salah satunya pada figur ibu suri Gayatri Rajapatni, istri dari Raden Wijaya, pendiri Majapahit.

Syadan, selepas Jayanegara, yang merupakan putra dan penerus Raden Wijaya, mati dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Tampuk kekuasaan beralih kepada Ibu tirinya, Gayatri Rajapatni, namun putri Gayatri menolak kekuasaan itu, ia menunjuk anak perempuannya anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit.


Putri Gayatri sendiri memilih menjadi seorang bhiksuni, menjadi orang bijak yang sesekali memberikan nasehat kepada Ratu Tribhuwana. Ratu baru itu kemudian menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih.
Pada saat pelantikannya;  Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Hingga mencapai keemasanya pada masa  Raja Hayam Wuruk, putra Tribhuwana Wijayatunggadewi.

Dengan demikian, kata Hasto, kejayaan Majapahit, sesungguhnya dimulai dari sebuah revolusi mental, dari manusia baru, yang berhati putih, yang tidak haus pada kekuasaan. Dari kebijaksanaan seorang Putri Gayatri.

"Berangkat dari sejarah tersebut, DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berpandangan bahwa kisah ini perlu ditampilkan kehadapan publik, dalam sebuah lakon yang dikemas dalam bentuk pagelaran, dengan judul Bangun Majapahit," papar Hasto.

Ketua Panitia‎ Tuti Roosdiono‎ menyebutkan pagelaran ini akan dilaksanakan pada 26 November 2015, pukul 19.00 WIB sampai selesai, bertempat di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

"Pagelaran ini akan dimeriahkan oleh Christine Hakim, Butet Kartaredjasa, Titiek Puspa, Bambang Pamungkas, Kirun, Marwoto, Yati Pesek, Mi’ing, dan Para Seniman Wayang Bharata, pimpinan Kenthus 'Teguh' Ampiranto," jelas Tuti.

‎Tuti menambahkan pagelaran  'Bangun Majapahit' diharapkan dapat menjadi media pendidikan, budaya dan sejarah bangsa, dalam rangka pembangunan Nation and Character Building, untuk mewujudkan Revolusi Mental, yang akan menciptakan manusia Indonesia yang baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.  

‎Menurut Hasto, pagelaran ini akan dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja, budayawan dan tokoh nasional. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya