Berita

sudirman said/net

Jangan Sampai Terbuai Dengan Langkah Sudirman Said!

JUMAT, 20 NOVEMBER 2015 | 13:40 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Pelaporan pencatutan nama baik Presiden terkait dengan Freeport tidak boleh mengabaikan dan melupakan hal penting utama tentang kontrak karya Freeport di Indonesia. Perlu juga dicatat, perpanjangan Kontrak Karya Freeport ini bukan urusan Menteri ESDM Sudirman Said tetapi keputusan Presiden Jokowi.

"Mengapa Setya Novanto menyebut nama Luhut begitu banyak dalam transkrip. Itu akan merugikan Presiden Jokowi," kata Korlap Gerakan Rakyat 20 Oktober (Geruduk), Panel Barus, dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumat, 20/11).

Supaya menjadi terang benderang, lanjutnya, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan polisi harus segera mampu mengungkap kebenarannya. Jika ini memang pencatutan nama baik, maka jelas ini mengarah ke penipuan, dam langkah penegakan hukum harus dilakukan.


"Apa kepentingan SN dan Luhut dalam perkara Freeport? Kita semua relawan dan rakyat tidak mau ini akan merugikan Pemerintahan Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi," ujar Panel.

Panel menegaskan, rakyat dan relawan juga jangan sampai terbuai dengan langkah Sudirman Said melaporkan Setya ke MKD DPR.

"Biar saja sinetron perang antar Gang seperti dikatakan Menko Rizal Ramli jadi tontonan rakyat. Yang jelas dan pasti kita tahu kinerja Menteri ESDM sedang disorot menjelang reshufle Kabinet Jilid 2 mendatang," ujar Panel.

Panel mengajak rakyat dan relawan bersatu mendorong agar para menteri Kabinet Kerja menjalankan Nawacita. Panel Barus juga mendukung penggantian menteri-menteri yang tidak bekerja sesuai dgn nawacita.

"Ada mereka yang bekerja sesuai Nawacita. Adapula yg nawacita gadungan. Presiden pasti tahu mana menteri-menteri yang cerdas melaksanakan nawacita dan mana-mana para pejabat Nawacita gadungan. Resshufle Kabinet Kerja jilid 2, harus menjadi tonggak yang lebih baik bagi kemajuan ekonomi negara," demikian Panel. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya