Berita

Faisal Mahrawa

TITIK KOMA

Sarapan di Negeri Orang, Asap di Negeri Sendiri

SENIN, 26 OKTOBER 2015 | 12:20 WIB | OLEH: FAISAL MAHRAWA

SESUAI jadwal, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan sejumlah pejabat pemerintah pada Sabtu (24/10) malam hingga Kamis (29/10) berkunjung ke Amerika Serikat untuk kunjungan kenegaraan. Fokus kunjungan ini adalah meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara. Termasuk pertemuan dengan sejumlah pengusaha.

Sejatinya, kunjungan kenegaraan bagi kepala negara dimana pun, termasuk Indonesia, bukanlah masalah besar. Apalagi jika kunjungan tersebut diniatkan bagi peningkatan ekonomi kedua negara. Masalahnya justru terletak pada waktu, situasi dan kondisi.

Saat ini Indonesia sedang terpuruk. Sebagian besar wilayah di Sumatera dan Kalimantan terpuruk karena kabut asap. Bahkan informasi terakhir sudah masuk ke wilayah pulau Jawa.

Kunjungan kenegaraan, sudah seharusnya bermanfaat dan memberikan harapan bagi rakyat. Bukan sekadar sarana diplomasi formal, atau bahkan memfasilitasi kepentingan asing dan kalangan pengusaha semata.

Apapun itu, kunjungan kenegaraan sedang berlangsung. Yang menjadi penting adalah adanya desakan dan masukan, agar kegiatan ini tidak sia-sia. Tentu saja, kesia-siaan, jika terjadi akan menambah keterpurukan menjadi kemarahan rakyat.

Kunjungan kenegaraan kali ini seharusnya memberikan manfaat, menghasilkan solusi dan langkah langkah strategis   dalam menjawab persoalan dalam negeri. Kabut asap bukanlah masalah biasa, karena sudah mengganggu kesehatan anak bangsa. Sekolah diliburkan, anak-anak terancam jiwanya, roda ekonomi pada tingkat paling bawah juga terganggu.

Sekali lagi, kabut asap bukan masalah biasa. Empati dan kepedulian pemimimpin bangsa yang besar ini sangat dibutuhkan. Bukankah sejatinya pemimpin adalah yang selalu hadir dan memberikan solusi di saat rakyatnya terpuruk.

Jangan biarkan rakyat menjadi marah, di tengah keterpurukannya, melihat pemimpinnya dengan mata telanjang berleha-leha di negeri orang. Rakyat butuh pemimpin yang peduli dan berempati. Rakyat tidak butuh tontonan, dimana pemimpinnya sedang sarapan di negeri orang, padahal (bencana) asap sedang melanda di negeri sendiri. [***]

Penulis adalah Kepala Litbang Kantor Berita Politik RMOL

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

Pria Tanpa Identitas Bunuh Diri Usai Terjun Bebas dari Lantai 5 Mal Ciputra

Selasa, 28 Januari 2025 | 22:33

UPDATE

Dasco Heran Tatib DPR jadi Melebar

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:38

Anggaran IKN Diblokir, Istana: Pemerintah Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:30

IKN Sudah Selesai, Mangkrak!

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:22

Tinggalkan Eropa, Bek Timnas Indonesia Pilih Terbang ke Jepang

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:07

Menhan Sjafrie: DPN dalam Proses Finalisasi Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:58

Dasco: Tatib DPR Hanya Berfungsi sebagai Pengawasan dan Rekomendasi bagi Pemerintah

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:54

PHR Percepat Produksi Minyak Lewat Pengembangan Metode Steamflood

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:46

Sudah Tepat Prabowo Setop Anggaran IKN

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:37

Pimpin Sidang Perdana DPN, Prabowo Tekankan Vitalnya Aspek Pertahanan Negara

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:21

BI Bantu Dongkrak Penjualan UMKM Rumah Tenun Mutiara Songket Aceh

Jumat, 07 Februari 2025 | 14:19

Selengkapnya