Berita

Nusantara

Suku Bajo, Keunikan Lain Wakatobi

RABU, 21 OKTOBER 2015 | 22:03 WIB | LAPORAN:

Salah satu alasan Kementerian Kordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya menjadikan Wakatobi satu dari 10 daerah prioritas pengembangan pariwisata karena keunikannya. Termasuk keunikan suku Bajo yang hidup di wilayah Sulwesi Tenggara.

Hal itu disampaikan Deputi IV Bidang Koordinasi sumber daya manusia (SDM), IPTEK dan Budaya maritim Kemenko Maritim dan Sumber Daya Syafri Burhanudin usai acara rembug masyarakat Bajo "Suku Bajo Pelopor Lingkungan" di Kota Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (21/10).

"Di mana ada laut atau terumbu karang di situ ada suku Bajo. Itu keunikannya. Jadi bicara konservasi laut atau menjaga dan mengelola ikan,  itu kehidupan suku Bajo. Laut sudah jadi saudara bagi suku Bajo," kata Syafri di hadapan puluhan perwakilan suku Bajo yang hadir.


Menurut Syafri sebelum Indonesia merdeka, masyarakat Bajo sudah tersebar dan terus bergerak hingga ke Malaysia, Brunei, Singapura, Kalimantan Timur, Maluku Utara hingga Papua. Sesuai dengan adat mereka, masyarakat Bajo yang terdiaspora itupun memilih hidup di pesisir laut.

Selain faktor penyatuan psikologis antara laut dan masyarakat Bajo, Wakatobi merupakan kawasan segitiga terumbu karang dunia. Dari ratusan jenis terumbu karang di dunia, 80 persen karang ada di Wakatobi.

Atas dasar itulah, pemerintah menetapkan akan fokus mengembangkan daerah Wakatobi mulai tahun 2016. Untuk saat ini, pihaknya kata Syafri akan terus mengunjungi Wakatobi minimal sebulan sekali.

"Di sini ada kehidupan di bawah laut. Sudah masuk taman nasional perairan. Terumbu karang itu rumahnya ribuan ikan. Kalau kehidupan laut dan manusianya tidak dikelola, Wakatobi tidak akan didatangi," tambah Syafri.

Syafri menambahkan suku Bajo yang ada di Wakatobi punya keahlian di bidang maritim, seperti mencari ikan, memanggil lumba-lumba sampai mengetahui letak terumbu karang yang indah.

"Jadi kalau Pemda dan rakyat Wakatobi tidak mau bergerak cepat ya ketinggalan. Dialog dan pendidikan maritim perlu dilakukan, kita minta blueprint dari masyarakat Bajo dan Wakatobi," papar Syafri.

Dengan adanya blueprint itu nanti pemerintah pusat dan daerah bisa mempercepat untuk membangun infrastktur seperti jalan, dermaga (marina), peningkatan kualitas sumber daya manusia berupa pendidkan wirausaha (penjualan cinderamata dan budidaya laut) dan juga budaya senyum dan bersih pantai.

"Sesuai pesan menteri Rizal Ramli dan Presiden Jokowi, masyarakat Wakatobi termasuk Bajo jangan hanya jadi penonton. Tapi jadi subjek pembangunan wilayah Wakatobi. Peningkatan SDM modal dasar salah satu destinasi wisata. Harus murah senyum biar wisatawan makin nyaman," demikian Syafri.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya