Berita

Bisnis

Menperin: Kurangi Impor Kakao, Ganti Jadi Pengekspor Produk Coklat

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2015 | 22:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kombinasi peningkatan produksi biji kakao dan pengembangan produk makanan minuman cokelat diyakini sanggup mendongkrak pengembangan industri berbasis pangan lokal ini.

"Jika dua strategi itu berjalan optimal, maka secara bertahap kita bisa atasi masalah kekurangan bahan baku dan mengurangi impor kakao. Bahkan kita balik hingga bisa menjadi pengekspor produk olahan kakao berupa cokelat," kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, saat memimpin peringatan Hari Kakao Indonesia (Cocoa Day) ke-3 di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta,  seperti tertulis dalam rilis, Kamis (17/9).

Turut hadir pula Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Peringatan kali ini bertema "Bersama dari Jogja Istimewa membangun kakao dan cokelat Indonesia".


Indonesia berada di posisi ketiga produsen biji kakao terbesar dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Sepanjang 2014 produksi biji kakao mencapai 370 ribu ton jika merujuk data International Cocoa Organization (ICCO).

Meski demikian, impor biji kakao terus bertambah. Jika pada tahun 2013 volume impor hanya 30,7 ribu ton maka pada 2014 membengkak tiga kali lipat menjadi 109,4 ribu ton. Di sisi lain, ekspor kakao olahan terus melaju setiap tahun. Tahun 2013 kakao olahan Indonesia yang dikapalkan ke luar negeri sebanyak 196,3 ribu ton lalu bertambah menjadi 242,2 ribu ton pada 2014  alias meningkat 23,3 persen.

"Dari tiga data itu sangat jelas artinya. Yaitu kita memang produsen kakao kelas dunia tapi juga masih kekurangan kakao karena industri olahan kakao, yang lebih dikenal sebagai produk cokelat, sangat-sangat bergairah," ujar Saleh Husin.

Guna mengamankan pasokan bahan baku, salah satu kebijakan pemerintah adalah pemberlakuan Bea Keluar (BK) Biji Kakao sejak 2010. Hasilnya ekspor biji kakao turun dari 188,4 ribu ton pada 2013 lalu menjadi hanya sepertiganya atau 63,3 ribu ton pada tahun berikutnya.

Pada tahun 2014, devisa yang disumbangkan dari komoditi kakao mencapai USD 1,24 miliar, dan memiliki potensi untuk terus ditingkatkan.

Pengembangan industri ini, lanjut Menperin, diharapkan makin meningkat seiring digulirkannya paket kebijakan ekonomi oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Semangat paket kebijakan itu adalah deregulasi agar motor kegiatan ekonomi terus bergerak dan menambah lapangan kerja. Juga agar investasi, termasuk kakao dan cokelat terus masuk dan menciptakan nilai tambah," jelasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya