Berita

Bisnis

AirNav Indonesia Siap Ambi Alih Sektor ABC

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2015 | 08:10 WIB | LAPORAN:

AirNav Indonesia siap mendukung pemerintah mengambil alih sektor ABC dalam waktu satu tahun. Di mana area Sektor A merupakan wilayah di bagian utara Singapura, Sektor C mencakup bagian utara, dan Sektor B daerah sekitar Laut Cina Selatan.

Pengelolaan tata ruang udara Sektor C (ketinggian di atas 24.500 kaki) dilakukan Singapura, sedangkan ketinggian di bawah 24.500 kaki, dikelola Malaysia.

"Jika dalam setahun ini kita memodernisasi peralatan, kita optimistis bisa kuasai Sektor ABC," ujar Direktur Services Development dan IT AirNav, New In Hartaty Manullang, dalam rilis yang diterima, Kamis (17/9).
            

            
Hartaty mengatakan, kesiapan mengambil alih kedaulatan udara NKRI, menjadi langkah konkret AirNav mendukung roadmap transformasi BUMN dalam lima tahun yang sudah disusun Menteri Rini Soemarno. Presiden Joko Widodo menargetkan, dalam tiga tahun ini Indonesia harus bisa merebut kembali kedaulatan udara NKRI di sekitar Kepulauan Natuna dan Batam yang selama ini dikuasai Singapura dan Malaysia.

Hartaty bersama sejumlah pakar lainnya menjadi motor pembentukan Kelompok Perencanaan Penerbangan Indonesia (KP3I). KP3I merancang perumusan grand design master plan penerbangan nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendukung aspek pertahanan dan keamanan negara.
           
Target awal KP3I adalah menata penerbangan hingga menyentuh kawasan terpencil, sekaligus pengambilalihan wilayah ruang udara sekitar Kepulauan Natuna, yang sudah diinstruksikan Presiden Joko Widodo direbut dalam tiga tahun.

"Pengambilalihan sektor ABC bukan sekadar aspek pelayanan, tetapi juga martabat bangsa berdaulat. Maka lobi-lobi antarnegara juga perlu dilakukan agar bersamaan menegakkan kedaulatan," tambah New In Hartaty.

Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli dan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu turut merespon lantaran kini Indonesia sudah memiliki alat canggih.

"Pengambilalihan sektor ABC bukan sekadar aspek pelayanan, tetapi juga martabat bangsa berdaulat. Maka lobi-lobi antarnegara juga perlu dilakukan agar bersamaan menegakkan kedaulatan," tambah New In Hartaty.[wid]

 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya