Berita

rizal ramli/rmol

Bisnis

Ini Solusi Rizal Ramli Supaya Proyek Pembangkit Listrik Tidak Mangkrak Lagi

SENIN, 07 SEPTEMBER 2015 | 17:40 WIB | LAPORAN:

Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli pun membeberkan praktek makelar dalam pemberian izin konsesi proyek pembangkit listrik.

Menurut Rizal banyak pemenang tender listrik namun perusahaannya tak punya modal bahkan pengalaman membangun pembangkit listrik. Ini kata Rizal yang mengakibatkan banyak proyek pembangkit listrik mangkrak tidak berjalan selama bertahun-tahun.

"Di masa lalu. Orang-orang diberi konsesi listrik tapi dia nggak punya modal, nggak ada jaringan listrik dan pengalaman. Mereka hanya dagang konsesi. Jadi pemberian konsesi untuk teman-teman saja, ujungnya tidak selesai," beber Menko Rizal usai rapat koordinasi di kantornya, Gedung BPPT I, Jakarta Pusat, Senin (7/9).


Rizal lantas mengulas kembali pembicaraannya dengan Presiden Joko Widodo soal makelar konsensi listrik yang mirip cara kerjanya dengan makelar konsensi jalan tol.

"Presiden Jokowi waktu masih walikota Solo menyebut ada proyek jalan tol Semarang-Solo selama 20 tahun nggak diapa-apain, kemudian setelah dia jadi presiden, pak Jokowi menegaskan BUMN untuk mengambil alih konsesi, jalan tol-nya akhirnya bisa jadi. Sama kayak listrik, banyak yang dapat konsesi tapi dia nggak punya pengalaman, modal, dan jaringan," tegas Menteri Rizal.

Atas dasar pengalaman itu, Rizal menegaskan, ke depan pemerintah akan ketat terhadap pemenang konsesi, khususnya pada proyek 35 ribu megawatt (MW). Bila pemenang konsesi sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA), namun tidak ada pembangunan proyek listrik dalam periode enam bulan, maka Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mencabut konsesi pembangkit listrik. Konsesi akan diserahkan kepada investor baru yang kompeten.

"Semua dikasih waktu enam bulan. Nggak ada kemajuan maka konsesi dicabut. Ini cukup banyak," jelas menko perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Menurut Rizal, sebetulnya banyak investor dan perusahaan berpengalaman dari dalam maupun luar negeri yang saat ini melirik proyek listrik di Indonesia. Sayangnya, tambah Rizal, investor berpengalaman dan padat modal itu kalah dengan makelar konsesi.

"Sekarang banyak tertarik karena harga listrik sudah bagus. Dulu, 5,5 sen dolar AS per kWh. Sekarang lebih menarik karena 8-8,5 sen dolar AS per kWh. Itu menarik," ujar Rizal.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya