Berita

rizal ramli/net

Politik

Ambil Risiko Jadi Musuh Bersama, Rizal Ramli Sudah Berhitung

RABU, 19 AGUSTUS 2015 | 14:07 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sikap kritis Menko Kemaritiman yang baru, Dr. Rizal Ramli (RR), terhadap target-target pemerintah yang sudah ditetapkan sebelumnya, jadi pergunjingan kalangan pengamat politik dan publik luas.

Setelah kalangan Istana mengklaim Presiden Joko Widodo telah menegur dan disusul serangan balik dari Wapres Jusuf Kalla (JK) yang tersinggung, RR malah semakin berani, sampai menantang JK debat terbuka soal target pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW.

Ilmuwan politik, Muhammad AS Hikam, mengatakan tak heran jika RR menciptakan kehebohan,, kegaduhan, atau setidaknya kegelisahan di kalangan Istana. Apalagi politisi Senayan mulai menyambut "bola panas" itu, plus media yang menyiarkannya secara luas.


"Hemat saya, RR bukan tidak tahu bahwa sikapnya akan menciptakan kontroversi. Beliau memilih jalan tak populer ini bukan tanpa perhitungan, termasuk menghitung risiko dirinya akan menjadi target kritik dan bahkan mungkin menjadi 'musuh bersama' di Istana," tulis Doktor politik dari Universitas Hawaii ini, lewat akun facebooknya.

Jika para pengamat politik melihat perilaku RR dari sisi negatif, Hikam melihat dari sisi lain. Ia yakin RR ingin menunjukkan kepada publik bagaimana posisi dirinya, di satu pihak memang bagian dari pemerintah, tetapi pada saat yang sama juga ingin tetap menjaga kemandirian dan integritas sebagaimana yang sering dikatakannya sebelum ia menjadi pejabat negara.

"RR memilih konsistensi tetap kritis bukan hanya terhadap berbagai kebijakan yang dianggapnya keliru, tetapi juga pihak-pihak yang berada di balik pembuatan kebijakan, termasuk Wapres JK, Menteri Rini Soemarno, atau yang lain,” jelas mantan Menrsitek era Presiden Gus Dur ini.

"Kemandirian RR itu juga ditunjukkan beliau dengan sikap 'tak kehilangan apapun' (nothing to lose) dalam menghadapi risiko. Sikap ini ada kaitannya dengan posisi RR sebagai Menko,” tambah dia.

Hikam mengatakan, dengan berada dalam kabinet, RR sedang mempertaruhkan nama dan reputasinya. Karena itu, RR tidak mau ada kesan dirinya sudah dibeli atau dibungkam dengan jabatan

"Walhasil sikap RR, hemat saya, tidak hanya sekadar 'waton suloyo', cari sensasi, atau apalagi 'gagah-gagahan'. Sikap RR yang bikin galau banyak orang di Istana itu ada hitungannya,” sebut Hikam. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya