Berita

Jazuli juwaini/net

Politik

70 Tahun Merdeka Buktikan Indonesia Berkarakter dan Sejahtera

SELASA, 18 AGUSTUS 2015 | 01:42 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Hari Proklamasi Republik Indonesia (RI) yang ke-70 tahun harus jadi momentum bagi pemerintah lebih bekerja keras, cerdas, dan terarah untuk kemajuan bangsa.

"Kita semua ingin Indonesia kembali berkarakter, bermartabat, adil dan sejahtera seperti imajinasi para pendiri republik dan cita-cita kemerdekaan yang tertuang dalam konstitusi," kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini di Jakarta, Senin (17/8).

Karenanya, tambah Jazuli, Fraksi PKS mengajak semua pihak khususnya pemerintah sebagai nakhoda RI untuk berefleksi "Sudahkah kita merdeka dalam arti sebenarnya?"

"Bung Karno pernah berkata setiap bangsa sejatinya punya kepribadian sendiri. Pendiri republik telah mencanangkan kepribadian kita dalam sila-sila Pancasila dan UUD 1945. Masihkah kita menjadikannya pedoman kehidupan berbangsa?" tambah Jazuli.

HUT ke-70 Kemerdekaan R , kata Jazuli, terasa lebih spesial karena seiring dengan itu hadir pemerintahan baru. Namun, pertanyaannya apakah pemerintahan baru membawa harapan baru atau tidak.

Selain itu, apakah jargon nawacita, trisakti, revolusi mental sebagaimana didengungkan oleh Bung Karno dahulu terasa makna dan realisasinya dalam kebijakan nyata di tangan pemerintahan baru ini. Atau ia hanya sekedar jargon tapi miskin praktek?

Realitasnya, dalam pandangan Fraksi PKS, sejumlah kebijakan pemerintah justru menjauhi idealitas jargon tersebut, mulai dari penaikan harga akibat dicabutnya atau dihapusnya sejumlah subsidi rakyat (BBM, TDL), kebijakan importasi, penjualan aset, hutang luar negeri yang bertambah, dan lain-lain.

Karena itu, politisi PKS asal Banten ini meminta agar pemerintah tidak lagi membuat kebijakan yang menyulitkan ekonomi rakyat dan fokus pada kebijakan yang prorakyat berbasis kemandirian dan kadaulatan dalam negeri.

Meski begitu, beberapa program pemerintah disambut positif Fraksi PKS, yaitu membangun dari pinggiran (daerah-daerah dan desa-desa), pengarusutamaan pembangunan maritim melalui poros maritim, dan reforma agraria.

"FPKS DPR akan berlaku objektif. Selama program atau kebijakan pemerintah prorakyat, Fraksi PKS akan menjadi yang pertama mendukungnya, tapi sebaliknya jika menyengsarakan rakyat Fraksi PKS terdepan dalam mengkritik dan menghadangnya," pungkas anggota DPR RI yang duduk di Komisi III ini.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya