Berita

komjen budi waseso/net

POLING

Barisan Anti Buwas Masih Mutlak Mendominasi

SABTU, 01 AGUSTUS 2015 | 13:09 WIB | OLEH: ALDI GULTOM

Masyarakat terbelah menyikapi sepak terjang Kepala Bareskrim Polri, Komjen Budi Waseso. Hingga sekarang masih bergulir dua gelombang seruan masyarakat.

Pertama yang muncul adalah desakan untuk mencopot pemanggul bintang tiga Polri itu dari jabatan puncak Bareskrim. Bahkan gerakan ini teroganisir lewat sebuah petisi online di situs change.org.

Tak lama kemudian, muncul tandingannya, petisi online yang mendukung resere bernama keren Buwas itu untuk tetap memimpin Bareskrim Polri. Memang, pengikutnya tak sebesar mereka yang kontra terhadap Buwas.


Gerakan sosial untuk melengserkan Buwas dari Bareskrim dipelopori oleh beberapa "pendekar" muda dari LSM dan organisasi massa yang sudah sering terlibat dalam aksi-aksi dukungan kepada pemberantasan korupsi.

Bagi mereka, Buwas adalah ancaman. Sebabnya, sudah puluhan kolega sesama aktivis, bahkan sampai ke pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Komisi Yudisial, yang dibawah ke proses hukum hanya karena kasus-kasus "sepele”.

Gerakan ini juga mendapat sokongan moral yang besar dari tokoh bangsa, Ahmad Syafii Maarif alias Buya, yang terang-terangan meminta Presiden Jokowi mencopot Buwas.

Pesona Buwas ini memecah sikap masyarakat. Satu sisi, jika penegakan hukum terhadap para pimpinan KPK dan KY, atau para aktivis lainnya, memang berdasar undang-undang dan disertai bukti kuat maka tak ada cukup alasan untuk menghentikannya.

Di sisi lain, kita tak bisa menutup mata bahwa Indonesia sedang menghadapi perang besar melawan korupsi, di mana Polri masih mendapat stigma kurang baik dalam penanganan skandal-skandal keuangan negara.

Namun, harus pula kita adil mencatat bahwa Bareskrim di bawah komando Buwas bergerak cepat dalam menangani kasus-kasus dugaan korupsi besar. Misalya, korupsi pengadaan di Pemprov dan DPRD DKI Jakarta, juga dugaan korupsi di SKK Migas yang merugikan negara triliunan rupiah. Kiprah Bareskrim bahkan dianggap sebagian kalangan pemerhati sudah mengimbangi kinerja KPK dalam periode tertentu.

Tepat sepekan lalu, Kantor Berita Politik RMOL membuka poling pembaca terkait polemik Buwas. Pertanyaannya, apakah Anda setuju Buwas dicopot dari jabatan Kepala Bareskrim? Kami memberikan opsi Setuju, Tidak Setuju, dan Ragu-ragu.
 
Kami sampaikan bahwa sampai detik laporan ini ditayangkan, mutlak lebih banyak responden yang memilih opsi Setuju pencopotan Buwas dari kursi Bareskrim 1, yaitu 85,7 persen. Sedangkan yang Tidak Setuju hanya 14,3 persen. Sementara belum ada responden yang mengklik opsi Ragu-ragu.

Kami masih membuka kesempatan kepada para pembaca untuk berpartisipasti dalam poling ini dalam beberapa waktu ke depan, sehingga hasil yang ada saat ini bukanlah hasil akhir.
 
Kami ingatkan bahwa poling ini menggunakan metode one IP one vote, tidak menggambarkan sikap umum masyarakat Indonesia, melainkan hanya sekadar bayangan dari sikap sebagian pembaca.

Untuk mengikuti poling klik tautan ini[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya