Berita

ilustrasi/net

Ketua Fokal IMM: Jangan Sampai Kita Cuma Jadi Penonton di Tengah Gelombang MEA

JUMAT, 31 JULI 2015 | 05:28 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

. Kinerja ekonomi yang melambat dengan tingkat pertumbuhan 4,7 persen selama semester pertama 2015 berdampak pada pelaku usaha nasional yang merumahkan pekerjanya. Dan sejak awal tahun, gejala PHK sudah dirasakan dunia industri, terutama di sektor industri padat karya. Penyebabnya adalah pengusaha yang punya stock barang berlebih dan menumpuk di gudang.

Demikian disampaika Ketua bidang Tenaga Kerja Kornas Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas Fokal IMM), Hendri Kurniawan. Menurut Hendri, langkah pengusaha untuk mengurangi karyawannya adalah solusi jangka pendek. Pasalnya PHK bisa mengurangi beban dan untuk efisiensi biaya operasional.

Mantan Bendahara DPP IMM ini pun bisa memahami kondisi ini, dan tidak sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Sebab pelambatan kinerja ekonomi nasional yang berefek pada fluktuasi nilai tukar rupiah juga disebabkan ekonomi global yang kunjung tak membaik.


Sebagaimana disampaikan kepada redaksi (Jumat, 31/7), Hendri meminta pemerintah bisa segera mengambil kebijakan strategis untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan merealisasikan segera pembangunan infrastruktur sebab program infrastruktur ini bisa merangsang pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan lain-lain. Pemerintah pun harus mengambil kebijakan strategis dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Bila tidak bisa bersaing, maka industri kita akan kolaps. Kemenakertrans harus berdiri paling depan untuk deteksi dini gelombang PHK masal akibat perlambatan ekonomi ini, jangan hanya sibuk blusukan ngelompatin pagar perusahaan saja," kata Hendri.

Hendri menyarankan Menteri Hanif Dhakiri segera membuat program dan kebijakan nyata untuk menghadapi berbagai persoalan di atas. Apalagi ada isu masuknya tenaga kerja asing yang sangat massif.

"Bisa bahaya, kita akan jadi penonton di negeri sendiri," demikian Hendri. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya