Berita

ilsutrasi/net

Hukum

Dolar Suap Hakim Medan Milik Pengusaha Berinsial Z?

RABU, 29 JULI 2015 | 20:21 WIB | LAPORAN: FEBIYANA

Asal usul uang suap yang diberikan ke tiga hakim dan seorang panitera di PTUN Medan masih misteri.

Selain bukan keluar dari dompet pribadi Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, uang disebut-sebut bukan diambil dari kas pemprov.

Dari hasil operasi tangkap tangan, KPK menemukan 20 ribu dolar terdiri dari 15 ribu dolar AS dan 5 ribu dolar Singapura. Di hari berikutnya, dalam penggeledahan, KPK menyita 700 dolar AS. Lalu, milik siapa sebenarnya dolar-dolar tersebut?


Informasi yang beredar, duit kabarnya milik seseorang berinsial Z. Dia adalah pengusaha di bidang jasa konstruksi bangunan.

Z kabarnya sering menjalankan proyek Pemprov Sumut. Perkenalan dan kedekatan dengan Gubernur Gatot membuat Z gampang mendapatkan berbagai proyek.

Kabarnya juga, Z aktif di sebuah partai politik.

Uang dari Z dihimpun oleh Evi Susanti untuk didistribusikan kepada hakim. Duit tersebut diberikan ke hakim dan panitera PTUN melalui perantara OC Kaligis dan anak buahnya, M Yagari Bhaskara alias Gerry.

Evi adalah istri kedua Gubernur Gatot. Sebelum menikah dengan Gatot, Evi sudah mengenal Kaligis. Kaligis menjadi kuasa hukum Pemprov Sumut menghadapi gugatan bansos di PTUN.

Uang 20 ribu dolar yang disita ditengarai pemberian yang ketiga kalinya. Diduga komitmen suap yang akan diberikan sebesar 30 ribu dolar AS.[dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya