Berita

Hukum

Kabareskrim: Saya Senang Dikritik Asal Benar dan Buktinya Kuat

SABTU, 18 JULI 2015 | 21:48 WIB | LAPORAN:

RMOL. Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri, Komjen Budi Waseso belakangan terus diterpa kecaman dari sejumlah pihak gara-gara aksi-aksi beraninya. Yang paling spektakuler adalah menetapkan dua bos KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto menjadi tersangka di dua kasus berbeda.

Samad di kasus "rumah kaca", sementara BW (sapaan Bambang) di kasus Pilkada Kotawaringin Barat.

Bagi Komjen Budi Waseso, apa yang dia lakukan sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Bila belakangan berujung kecaman, pria yang biasa disapa Buwas ini tak terlalu mempermasalahkannya.


"Nantinya akan saya pertanggungjawabkan juga kepada Tuhan" kata dia di rumah dinas Panglima Polim, Jakarta Selatan (Sabtu, 18/7).

Dia tegaskan, selaku institusi penegak hukum, Polri harus melayani masyarakat. Sudah menjadi resiko bila ada yang menilai negatif.

Walau terkadang, lanjut dia, kritikan yang datang tanpa memiliki dasar yang kuat.
 
"Bukannya saya tidak mau dikritik. Justru saya senang kalau dikritik berarti saya akan berbenah. Asalkan, kritikan itu benar dan memiliki dasar atau bukti yang kuat," kata dia santai.

Menurutnya, dalam menegakkan hukum itu perlu ditegakkan prinsip kebenaran dan berdasarkan fakta-fakta yang bisa dipertanggung jawabkan.

"Jadi, saya harus bekerja secara baik, benar dan tepat. Semuanya harus memiliki dasar dan bukti yang kuat. Karena, menjadi Kabareskrim itu adalah Amanah. Dan, itu konsekuensi manjadi aparat penegak hukum" demikian anggota Polri berpangkat tiga bintang ini.

Untuk diketahui, baru-baru ini Komjen Buwas juga dikritik oleh Buya Syafii Maarif, Dia bahkan meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Komjen Buwas dari jabatan Kabareskrim. [sam]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya