Berita

budi waseso/net

Politik

Aktivis: Buwas Tidak Akan Seberani Sekarang Kalau Tanpa Dukungan Politik

Copot Buwas karena Makar
JUMAT, 17 JULI 2015 | 09:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tindakan Kepala Bareskrim Polri, Komjen (Pol) Budi Waseso alias Buwas, yang dengan mudah mentersangkakan atau "membidik" pejabat negara dan aktivis seperti yang baru-baru ini dilakukan kepada dua pimpinan Komisi Yudisial (KY) dan aktivis ICW, membahayakan demokrasi dan kebebasan berpendapat.

Kader muda Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga aktivis Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) ini, Muhammad Adnan Rarasina, dalam keterangannya kepada redaksi, menyebut langkah Buwas menganggap remeh perintah Presiden Joko Widodo untuk tidak membuat kegaduhan hukum, terutama terhadap sesama lembaga negara.

"Tindak tanduk Buwas ini masuk kategori makar terhadap presiden dan apabila dibiarkan akan mendegradasi wibawa Jokowi sebagai atasan Buwas. Bahaya jika Polri sudah tidak taat perintah presiden," tegas Adnan.


Adnan menjelaskan, publik bisa menafsirkan manuver Buwas ini sebagai balas dendam politik terhadap orang-orang yang berseberangan dengan kelompoknya di kepolisian dalam kasus penetapan tersangka Komjen Budi Gunawan (BG) oleh KPK, beberapa bulan lalu.

"Hakim Sarpin dan Prof. Romli Atmasasmita adalah orang orang yang berjasa membela BG dalam konflik dengan KPK," katanya.

Dua petinggi KY dijadikan tersangka oleh Bareskrim Polri setelah masuknya laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan hakim Sarpin Rizaldi. Sedangkan Profesor Romli Atmasasmita melaporkan dua aktivis Indonesia Corruption Watch ke Bareskrim juga atas dugaan pencemaran nama baik dalam kasus berbeda.                  

Adnan mendesak Jokowi untuk mencopot Buwas dari jabatannya sebagai Kabareskrim terkait tindakan makar dan melawan perintah presiden.

"Jangan sampai rakyat berkesimpulan bahwa Polri sekarang ini lebih patuh pada perintah ketua umum parpol penguasa daripada presiden sendiri. Buwas tak akan seberani ini jika tak memiliki dukungan politik kuat," tuding Adnan. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya