Berita

ilustrasi/net

Politik

Ini Saran Agar Indonesia Bangkit dari Kelesuan Ekonomi

JUMAT, 17 JULI 2015 | 07:59 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri tahun ini dalam situasi yang masih sulit.

Demikian disampaikan Ketua Komisi VI DPR RI, Hafisz Tohir, dalam keterangan persnya yang diterima redaksi.
 
"Pertumbuhan ekonomi kita yang melambat di kisaran 4,7 persen pada semester pertama 2015 meleset dari target pemerintah sebesar 5,7 persen. Mata uang kita bergerak fluktuatif yang cenderung terus melemah adalah sisi lain harus segera dicarikan solusi bersama," ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.


Ia menegaskan, Komisi VI sebagai mitra akan terus mendorong BUMN yang jumlahnya ratusan untuk berani tampil menjadi soko guru perekonomian nasional. Menjadi benteng yang melindungi rakyat di tengah daya beli masyarakat yang terus menurun akibat inflasi yang tinggi. Selain itu, menyarankan Kementerian Perdagangan tetap melakukan operasi pasar.

"Kementerian Perdagangan agar tetap mengadakan operasi pasar dengan cara mengawal anomali harga bahan pokok di pasaran. Untuk memaksimalkan operasi pasar, pemerintah dapat distribusi bahan pokok di gudang ataupun pelabuhan agar stok yang tersimpan dan beredar bisa terpantau," jelasnya.

Ketua DPP PAN ini menjelaskan bahwa industri masa depan adalah industri yang mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada keunggulan komparatif, tetapi juga berdasarkan pengetahuan, daya kreasi dan keterampilan serta profesionalisme sumber daya manusia.

"Berdasarkan hal tersebut, Komisi VI merekomendasikan agar Menteri  Perindustrian di masa depan lebih fokus pada industri berbasis agro dan industri alat transportasi serta industri telematika, agar dapat lebih bersaing dan menggairahkan kembali kelesuan ekonomi saat ini," saran dia.

Di tengah momen Idul Fitri, politisi asal Palembang ini juga mengajak semua pihak menyatukan hati membangun negeri tanpa kecuali, mulai dari Presiden, DPR, Kabinet, BUMN, TNI, pengusaha, perbankan, mahasiswa hingga rakyat keci.

"Bahu membahu menyelamatkan ekonomi nasional dari serangan atau tantangan global seperti proxy war dan current war," pungkasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya