Berita

Joko Widodo/net

Politik

PERLAMBATAN EKONOMI

Jokowi: Harus Ada Pengorbanan, Tidak Ada Simsalabim!

KAMIS, 09 JULI 2015 | 15:59 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintahannya harus membangun mesin pertumubuhan ekonomi yang baru. Yang dibutuhkan dalam upaya itu adalah revolusi di budaya manajemen.

Hal ini dikatakan presiden di depan para ekonom dan pelaku ekonomi dalam forum yang digelar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di JCC, Jakarta, Kamis (9/7). Sebelumnya, Ketua Umum ISEI, Darmin Nasution, menyampaikan peta masalah ekonomi dan usulan solusi kepada Jokowi. (klik di sini)

Presiden mengatakan, satu hal yang amat ia yakini adalah pemerintah tidak bisa menunda lagi untuk melakukan reformasi perekonomian fundamental.


"Perombakan ekonomi yang dilakukan harus mendalam dan menyeluruh, meskipun pahit dan sakit, kita tak boleh lagi menunda. Tidak ada kemajuan tanpa pengorbanan,” kata Jokowi.

Jokowi mencontohkan, saat ini ada beberapa negara yang alami kontraksi ekonomi karena bertahun-tahun mereka mengabaikan kenyataan bahwa dunia sudah berubah dan negara mereka tidak lagi kompetitif. Selama bertahun-tahun, lanjut Jokowi, negara-negara itu enggan menelan obat yang pahit. Sayang, Jokowi tidak menjelaskan negara mana yang ia maksud.

"Bahkan ada beberapa negara, di mana pemerintahnya menjanjikan sesuatu yang ajaib, kesejahteraan tanpa perlu kerja keras. Tidak ada hal seperti di dunia. Negara-negara itu sekarang berada di ambang krisis perekonomian karena bertahun-tahun hidup mewah tanpa kerja keras. Ini yang harus kita hindari jangan sampai Indonesia terjebak kondisi seperti itu," ungkap Jokowi.

Ia mengaku distorsi ekonomi beberapa tahun terakhir mengakibatkan ketimpangan dalam masyarakat. Seiring kesenjangan sosial semakin besar, dibutuhkan investasi di bidang pendidikan dan kesehatan agar sumber daya manusia Indonesia menjadi lebih baik.

"Kita membutuhkan reformasi struktural. Memang kita tidak bisa ambil jalan pintas dan tidak ada peluru ajaib. Tidak bisa saya katakan simsalabim maka masalah teratasi. Dan masyarakat harus sadar, tidak ada simsalabim maka semua masalah teratasi," tegas Jokowi. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya