Berita

foto:net

Nusantara

Riset Zona Subduksi Mentawai Diharapkan Segera Dipublikasikan

SELASA, 30 JUNI 2015 | 10:14 WIB

Tim peneliti gabungan dari Indonesia, Perancis, dan Singapura, diharapkan segera merilis hasil pemetaan dasar laut dan pengambilan data seismik di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

"Apakah yang dimaksud patahan #megathrust Siberut atau patahan baru teridentifikasi," kicau mantan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, melalui akun Twitter miliknya, @AndiArief_AA, Senin (29/6).

Andi menerangkan, zona Subduksi Mentawai, wilayah patahan gempa di Sumbar tersebut menjadi perhatian, karena potensi gempa megathrust. Di samping itu juga arena seismic gap yang riset dan catatannya lengkap.


"Subduksi Mentawai, tepatnya Siberut ini, tepat berhadapan dengan Kota Padang dan sekitar yang populasinya padat," lanjut mantan aktivis dari Universitas Gajah Mada (UGM) itu.

Menurut Andi, riset yang melibatkan tiga negara tersebut juga berguna untuk melengkapi survei bawah laut yang sebelumnya pernah dilakukan dan populer disebut peta batimetri, di mana bermanfaat untuk membantu memetakan detail patahan-patahan bawah laut yang aktif.

"Patahan yang tidak nampak di batimetri mungkin terjadi, tapi bisa terekam pergerakannya di pertumbuhan koral mikroatol, GPS dan seismisitas," cuitnya.

Tim peneliti gabungan Indonesia, Perancis, dan Singapura diketahui telah merampungkan pemetaan dasar laut dan pengambilan data seismik di perairan Kepulauan Mentawai. Tujuannya, menambah pengetahuan tentang risiko tsunami akibat gempa di zona Subduksi Mentawai yang termasuk paling rentan di dunia.

Pemetaan selama 32 hari pelayaran dan diikuti 10 peneliti dari tiga lembaga riset itu, dilakukan menggunakan kapal riset milik Schmidt Ocean Institute (SOI), Amerika Serikat.

Berdasarkan riset yang dilakukan, Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain mengungkapkan, peneliti menemukan data menarik. Misalnya, temuan sungai bawah laut dengan kedalaman lima meter dan lebar 100 meter di kedalaman 5 ribu meter di bawah laut.

"Teknologi yang ada di kapal survei ini, memungkinkan kita mengetahui topografi dasar laut di kedalaman 5.000-6.000 meter dengan akurat," paparnya saat presentasi di Jakarta, Kamis (25/6) lalu.

Selain sungai bawah laut yang bisa menjadi indikasi keberadaan patahan aktif itu, ekspedisi tersebut juga menemukan patahan aktif di Cekungan Wharton, di kawasan Mentawai Gap dan di dekat palung.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya