Berita

Ayo Niat Puasa Ramadhan

MINGGU, 28 JUNI 2015 | 17:19 WIB | OLEH: MUHAMMAD SULTON FATONI

MUSHOLLA dekat rumah kembali dipenuhi jamaah salat tarawih. Kira-kira 30 menit, salat tarawih usai. Dilanjutkan salat witir tiga rakaat. Selepas salat witir sang imam salat mengajak untuk wiridan dan membaca niat puasa Ramadhan secara bersama-sama, nawaitu shawma ghadin'an ada'i fardhis syahri ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala. (saya niat puasa besok untuk memenuhi kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah). Seisi Musholla serentak mengikuti bimbingan imam salat membaca niat puasa Ramadhan.

Apa sih tujuan ritual baca niat bersama-sama tersebut? Bukankah semua orang bisa melakukannya sendiri di rumah? Musholla dan mesjid dimana pun di Indonesia mayoritas melakukan hal yang sama seperti di atas. Para kiai tempo dulu membuat urutan yang sama pasca Tarawih. Tentu hal itu dilakukan dengan maksud baik. Jika kita teliti, ajaran para kiai tersebut mempunyai urgensitas. Pertama, niat puasa Ramadhan itu harus dilakukan tiap hari (rukun/fardhu). Sehingga jika tidak niat puasa Ramadhan maka puasa tersebut menjadi tidak sah. Begitu pentingnya niat puasa Ramadhan maka para kiai tempo dulu mengajak untuk niat puasa Ramadhan bersama-sama setiap selesai salat tarawih agar tidak kelupaan niat, atau tidak menganggap bahwa niat itu tidak penting sehingga mengabaikan niat puasa Ramadhan.

Kedua, niat puasa Ramadhan itu mempunyai standar keabsahan. Jika tidak mengikuti standar niat yang ditetapkan maka niatnya tidak sah. Redaksi niat puasa Ramadhan di atas -sebagaimana tuntunan imam salat tarawih- adalah standar redaksi niat. Jika kurang kata-kata dari yang tertera di atas maka kemungkinan niat puasa Ramadhan seseorang tidak sah sehingga puasa Ramadhannya tidak sah. Kemungkinan juga niat puasa Ramadhannya tetap sah. Jadi tergantung bagian mana kalimat/kata yang dikurangi.


Misalnya, seseorang menyingkat redaksi niat di atas menjadi kalimat, "saya niat puasa, besok", maka niat dia tidak sah dan otomatis puasa Ramadhannya tidak sah.  Karena puasa Ramadhan ini ibadah yang berkaitan dengan waktu Ramadhan. Maka kata 'Ramadhan' harus eksplisit tersebut dalam niat. Atas kerumitan tersebut maka para kiai tempo dulu membuat pola pembelajaran yang simple dan langsung praktik.

Lalu ada lagi yang bertanya, mengapa wiridan dulu? Kan bisa niat bersama-sama dulu lalu dilanjutkan wiridan? Begini, niat puasa Ramadhan itu penting dan praktiknya butuh konsentrasi. Para ulama menegaskan bahwa 'niat' itu di dalam hati, bukan dilisankan atau disuarakan. Maka wiridan itu pengantar, conditioning, untuk menghadirkan niat di dalam hati. Saat ketenangan dan konsentrasi telah stabil karena wiridan yang khusu' maka menjadi mudah untuk niat puasa Ramadhan di dalam hati. Jika niat telah hadir di dalam hati maka untuk menambah pahala kesunnahan bisa juga mengiringinya dengan lisan. Jadilah niat puasa Ramadhan terdengar secara kolosal di masjid-masjid, musholla di seluruh pelosok negeri.

Bagi yang telah mempunyai waktu untuk belajar secara mendalam tentang puasa Ramadhan tentu bimbingan kiai yang tergambar di atas tak banyak pengaruhnya. Namun bagi masyarakat yang tak punya waktu mendalam untuk mempelajarinya tentu mengikuti bimbingan kiai itu lebih memudahkan untuk beribadah secara berkualitas. Rasulullah bersabda, Innamal a’malu bin niyyah... (sesungguhnya segala aktifitas itu perlu diiringi dengan niat). Semoga nilai ibadah kita makin berkualitas. Wallahu A’lam bis Shawab

*penulis adalah Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya