Berita

Pengamat: Gairah Industri Otomotif Pindah ke Jakarta Fair

JUMAT, 26 JUNI 2015 | 10:35 WIB

Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini yang hanya tumbuh 4,7 persen tentunya juda berdampak pada industri Otomotif. Bukan hanya penjualan yang melesu, bahan geliat investasi di ranah industri otomotif tahun ini diprediksi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menurun.

Namun, efek perlambatan ekonomi tersebut ternyata tidak berpengaruh di Jakarta Fair Kemayoran 2015. Tercatat pada dua pekan pertama, nilai transaksi sudah mencapai triliunan rupiah, dengan tenant otomotif sebagai penyumbang terbesar.

Melihat data tersebut, pengamat ekonomi Purbaya Sadewa mengatakan, promo-promo serta diskon yang disajikan perusahaan otomotif khusus di Jakarta Fair terbukti mampu menggugah hasrat masyarakat untuk membeli kendaraan.


"Saat ini juga sudah masuk Ramadhan, biasanya banyak yang pulang kampung ingin pamer pulang kampung. Tapi sebenarnya diprediksi melambat. Kalau di Jakarta Fair tumbuh, berarti ada perpindahan penjualan ke Jakarta Fair. Mungkin karena diskon dan promonya," ujar Purbaya saat dihubungi kemarin (Kamis, 25/6).

Padahal, lanjutnya, biasanya di tengah perlambatan ekonomi, masyarakat menahan diri untuk menghamburkan uangnya dan hanya mementingkan kebutuhan primer. Namun, perang diskon yang dilakukan oleh tenant otomotif di Jakarta Fair seakan tidak bisa ditolak oleh masyarakat.

"Jakarta Fair memang terlalu menarik untuk ditolak. Kalau saya lihat indeks kepercayaan konsumen terhadap mereka masih tinggi," tandasnya.

Sementara itu, beberapa waktu yang lalu, Direktur Marketing Ralph Scheunemann mengungkapkan penjualan salah satu tenant otomotif cukup fantastis. Padahal masih dalam minggu-minggu awal.

"Ada salah satu tenant yang menjual sepeda motor pada m pertama sudah laku 600 unit. Kemudian pada satu minggu sudah 1.800 unit.

Setelah dua minggu sudah mencapai hampir 3 ribu unit. Padahal targetnya 6 ribu unit.[***]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya