Berita

Taufiequrrachman Ruki/net

Hukum

Keberanian Ruki Ditunggu Buka Rekaman Kriminalisasi

SELASA, 09 JUNI 2015 | 04:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pakar politik senior Muhammad AS Hikam setuju Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki (TK) segara membongkar semua upaya yang bertujuan melemahkan lembaga antirasuah yang dipimpinnya.

"Ini bukan untuk membuktikan TR bukanlah 'penyusup di KPK', tetapi karena memang sudah menjadi kewajibannya untuk melindungi lembaga yang dipimpinnya dan demi keberlangsungan pemberantasan korupsi di negeri ini," ujar AS Hikam lewat akun facebooknya, Senin (8/6).

Menurutnya, publik di seluruh negeri ini sangat mengharapkan agar marwah serta kewibawaan KPK kembali lagi, karena memang faktanya hanya lembaga inilah satu-satunya yang memiliki kredibilitas serta 'trust' yang tertinggi di mata rakyat.


"Momentum bagi TR untuk mengambil langkah strategis membongkar kongkalikong jahat melemahkan KPK kini telah hadir, dengan adanya rekaman bukti kriminalisasi KPK yang dikemukakan penyidik Novel Baswedan dalam persidangan uji materi UU KPK di Mahkamah Konstitusi, 25 Mei lalu. Rekaman ini perlu dibuka dan diketahui publik," beber AS Hikam.

Jelas dia, cara ini sama halnya ketika MK di bawah kepemimpinan Prof Mahfud MD membuka rekaman pembicaraan Anggodo Widjojo (AW) pada 2009 lalu, yang juga melibatkan aparat penegak hukum. Kata AS Hikam, jika TR benar-benar ingin dicatat sebagai pemimpin yang peduli dengan marwah dan kewibawaan KPK, serta memerangi semua upaya pelemahan terhadap lembaga tersebut, maka inilah salah satu cara yang efektif.

"Saya yakin bahwa publik di seluruh negeri ini juga mendukungnya. Ini bukan hanya utk kepentingan pribadi Novel Baswedan yang kini sedang melakukan upaya hukum di Pengadilan, tetapi jelas memiliki keterkaitan dengan kepentingan yang lebih besar. MK juga tak usah terlalu berbelit-belit untuk mengizinkan pembukaan rekaman ini dilakukan," ujarnya.

AS Hikam menambahkan, tetapi yang lebih penting lagi adalah sikap pimpinan KPK, khususnya Ruki, yang seharusnya proaktif agar rekaman tersebut bisa diketahui oleh semua pemangku kepentingan.

"Kita menunggu sikap TR dan pimpinan KPK, apakah akan membiarkan pelemahan lembaganya berlanjut atau mereka akan berusaha keras menghentikannya, once and for all!," demikian jebolan Universitas Hawaii di Manoa yang menjabat Menristek era Gus Dur ini.

Seperti diwartakan, dalam kesaksian sidang uji materi di MK pada 25 Mei 2015 lalu, penyidik KPK Novel Baswedan menyebutkan ada rekaman yang menunjukkan upaya kriminalisasi, intimidasi dan ancaman untuk melemahkan KPK. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya