Berita

dadan febriansyah/rmol

Nusantara

Menguak Misteri Suara Terompet dari Langit

KAMIS, 28 MEI 2015 | 17:39 WIB | LAPORAN:

Beberapa hari terakhir, warga di beberapa belahan dunia dibuat gempar mendengar suara seperti terompet dari langit. Suara yang memekakkan telinga tersebut ternyata sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu di sejumlah negara, yakni Jerman, Australia, Amerika Serikat sampai Kanada.

Hal tersebut setidaknya dibuktikan dari sejumlah video yang diunggah ke situs YouTube. Meski datang dengan judul yang berbeda-beda, namun suara yang terdengar itu mirip antara satu negara dengan negara lainnya. Video teranyar sejauh ini tertera tanggal 4 April 2015 di salah satu kota di Jerman. Video ini diunggah oleh warga Kanada bernama Kimberly Wookey ( lihat video Youtube ). Di tahun sebelumnya juga ada video yang menunjukkan kondisi serupa dan tercatat di Kota Terrace BC, Kanada pada tanggal 29 Agustus 2013.

Karena berbunyi di langit, pendapat bahwa itu adalah suara terompet sangkakala Tuhan atau berasal dari peradaban alien pun ramai diperbincangkan.


Spiritualis muda, Dadan Febriansyah justru membaca fenomena itu bukan penanda hari kiamat.

"Tiupan sangkalala malaikat, mungkin sekali tiup manusia sudah hilang, nggak ada kehidupan. Tiupan kedua pembangkitan, jadi nggak mungkin," tutur Dadan dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, belum lama ini.

Ia pun membandingkan suara gemuruh saat hujan atau petir yang sebetulnya lebih dahsyat. Dengan kata lain, itu hanya fenomena alam dan bukan sesuatu yang aneh.
 
"Kenapa kita nggak kaget dengar gemuruh, suara petir yang sebetulnya sama saja dengan bunyi terompet," ucap pria berusia 30 tahun yang juga mampu menyembuhkan orang melalui transfer energi Chi tersebut.

Pada dasarnya, menurut dia, masyarakat terkadang berlebihan dalam menangkap sesuatu yang berbeda. Tidak dicerna bagaimana alam itu berbicara. 

"Kita harus peka terhadap alam, sebetulnya kalau dilihat melalui mata batin ini peringatan alam. Karena mengapa? untuk mengingatkan manusia untuk kembali ke alam, mencintai alam, tidak merusak. Kalau sekarang fenomena batu, jangan dicongkel, dikikis stalagmit dan stalaktit yang sudah terbentuk ratusan tahun. Apakah tidak sayang, apakah lebih baik dinikmati saja," urainya panjang lebar.

Peringatan alam dimaksudnya itu bisa musim kemarau atau salju berlangsung lebih panjang ataupun terjadinya musim tidak pada periodenya. Praktis kondisi musim seperti ini akan mempengaruhi fisik seseorang.

"Mengapa terjadi di luar negeri, mungkin kita masih disayang Tuhan. Ingat zaman dulu, Nabi Nuh, kaum sodom dihancurkan oleh Sang Pencipta ya harusnya kita melihat sejarah," pungkas talent SineMaster ini.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya