Presiden Joko Widodo dinilai telah melakukan terobosan politik mengenai defisit perempuan dalam institusi demokrasi di Indonesia dengan mempercayakan Panitia Seleksi Pimpinan KPK kepada kaum srikandi tersebut.
Apalagi, belum pernah ada perempuan yang duduk sebagai komisioner KPK.
"Salut dan Apresiasi dari PSI kpd Presiden @jokowi_do2 atas dibentuknya Pansel KPK yg diisi 100% perempuan," jelas Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, lewat akun Twitter-nya (Kamis, 22/5). (Baca:
Ini Sembilan Pansel KPK Pilihan Jokowi)
Dengan keputusan Pansel yang diisi 100 persen perempuan, artinya Jokowi menunjukkan kepercayaannya pada kaum perempuan Indonesia. Jokowi percaya bahwa dengan keterlibatan perempuan akan mengisi kekosongan yang selama ini kering dari sentuhan perempuan.
"Disana ruang publik akan menemui keseimbangan gender, ketika feminisme diberi ruang mewarnai bangsa kita," ungkap mantan presenter
TVOne ini.
PSI berharap akan lahir pendekar anti korupsi perempuan yang kelak akan menggetarkan siapapun yang mencoba merampok uang rakyat. Bahkan lebih jauh dia mengidamkan akan lahir Kapolri, Jaksa Agung dan Panglima TNI dari perempuan yang akan menjadikan surplus institusi pasca reformasi menjadi surplus simber daya manusia.
"Bukan soal apakah perempuan akan memimpin laki2, ini tentang mewujudkan HARMONI PERADABAN," ungkapnya.
Karena itu, dia kembali menyampaikan rasa salut atas keputusan Jokowi tersebut dan mengucapkan selamat bekerja kepada 9 perempuan Indonesia yang menjadi Tim Seleksi KPK. "Perempuan Indonesia: Melahirkan, membangun, merawat, menyayangi Peradaban," tutup mantan Direktur Eksekutif SMRC ini.
[zul]