Berita

Bisnis

Stafsus Menkeu: Masih Banyak Kendala Wujudkan Indonesia Incoporated

SENIN, 18 MEI 2015 | 17:04 WIB | LAPORAN:

Indonesia Incorporated, kebijakan multisinergi sektor pemerintah dengan sektor korporasi dan masyarakat dalam mengelola pembangunan ekonomi yang terintegritas bisa terwujud. Walau saat ini, Indonesia masih banyak mengalami kendala yang perlu dievaluasi dan diperbaiki.

Demikian disampaikan staf ahli Menteri Keuangan, Arif Budimanta saat diskusi bertajuk "Strategi Hadapi MEA 2015" di Paramadina Graduated School, Sudirman, Jakarta, Senin (18/5).

"Kita harus akui, jika daya saing Indonesia di pasar internasional masih rendah," kata Arif.


Untuk itulah, tambah dia, ketimpangan regional harus dikurangi melalui program nawacita. Salah satu cara pemerintah dengan menganggarkan alokasi yang lebih pada desa. Tujuannya, agar potensi kedaerahan bisa semakin maju dan terintegrasi dengan daerah lain.

"Indonesia Incorporated, selain expand keluar yang kita harus jadi tuan rumah di negara sendiri. Komoditi nonmigas seperti makanan, kita harus berintegrasi, terutama soal pertanian," tegas politisi PDI Perjuangan.

Berbicara soal pangan, ancaman untuk Indonesia sudah terlihat di lingkungan ASEAN. Jika dibandingkan Thailand, misalnya, Indonesia masih impor pangan dan otomotif.

"Padahal dari segi produksi pangan dan otomotif kita juga tidak kalah untuk pangsa ASEAN. Rantai supply harus menjadi perhatian," jelas Arif.

Atas dasar itu, Arief menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong ekspor, memberikan keleluasaan modal pada UMKM, meningkatkan kualitas SDM utamanya tenaga kerja yang dibekali latihan dan sertifikasi, reformasi birokrasi, mengetatkan pekerja asing dengan mewajibkan untuk bisa berbahasa Indonesia serta pengaturan penempatan tenaga kerja asing yang lebih ketat.

"MEA 2015 harud dihadapi, pemerintah terus lakukan persiapan. Karena ancamannya bukan hanay 10 negara, tapi ada China, Jepang Korea dan Australia," tandasnya.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya