Berita

Kemenperin Dorong Peningkatan Konsumsi Karet Alam Nasional

SENIN, 11 MEI 2015 | 12:46 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kementerian Perindustrian akan terus melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya mendorong peningkatan konsumsi karet alam di dalam negeri yang diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah potensi sumber daya alam nasional.

Karena tingkat konsumsi karet alam domestik masih di bawah Malaysia, China dan India yang telah menyerap lebih dari 40 persen. Padahal Indonesia sebagai negara utama penghasil karet alam.

"Pemerintah memandang perlu dilakukan langkah-langkah untuk peningkatan konsumsi karet alam dalam negeri. Karena saat ini konsumsi karet alam domestik untuk memproduksi barang-barang karet hanya mencapai sekitar 18 persen dari total produksi nasional," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutannya sekaligus meresmikan Pameran Produk Karet Hilir di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (11/5).

Pameran yang diselenggarakan pada tanggal 11-15 Mei 2015 dan dibuka untuk umum pukul 09.00-17.00 WIB ini diikuti sebanyak 32 peserta. Pameran ini sebagai tindak lanjut Joint Statement tentang peningkatan konsumsi karet alam di Indonesia yang dilaksanakan di Kementerian Perdagangan pada tanggal 9 April 2015.

"Pameran ini mempunyai nilai dan arti yang sangat penting bagi perkembangan industri barang-barang karet di Indonesia yang perlu mendapat dukungan sepenuhnya dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) mengingat produk karet hilir merupakan salah satu jenis industri yang bertumpu pada kekuatan potensi sumber daya alam sehingga mampu mendukung pembangunan nasional," papar Menperin.

Menperin menyampaikan, saat ini produksi karet alam di Indonesia melebihi 3 juta ton per tahun, dan akan terus ditingkatkan lagi mengingat potensi lahan yang ada mencapai 3,5 juta hektar. Selain itu, peningkatan produksi karet alam nasional perlu didukung dengan program-program penelitian dan pengembangan yang dilakukan baik oleh pemerintah, institusi pendidikan maupun pihak swasta.

Sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang perindustrian dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang RIPIN 2015-2035, industri karet merupakan salah satu industri prioritas untuk dikembangkan.

"Industri karet menjadi sektor prioritas karena pertimbangan besarnya potensi lahan yang akan mendukung pemenuhan kebutuhan bahan baku industri barang-barang karet untuk jangka panjang,” tegas Menperin.

Selain itu juga masih terbukanya pasar baik lokal maupun ekspor untuk produk-produk bernilai tinggi seperti ban, sarung tangan, komponen otomotif, komponen elektronika, bahan pendukung infrastruktur, maupun barang-barang keperluan rumah tangga.

Industri pengguna karet alam di Indonesia sebesar 55% dimanfaatkan oleh industri ban; 17% industri sarung tangan dan benang karet; 11% industri alas kaki, dan 9% industri barang-barang karet lainnya. Di samping itu, penggunaan karet sintetis dan kimia karet memegang peranan penting dalam menghasilkan produk karet hilir.

"Pengembangan industri barang karet dan hilirisasi industri karet memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur," tegasnya.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian terus memberikan dukungan dan mendorong pertumbuhan industri barang-barang karet dalam rangka merealisasikan program peningkatan konsumsi karet alam dalam negeri melalui kebijakan-kebijakan, antara lain: penguatan struktur industri barang-barang karet; pemberian insentif untuk industri berteknologi tinggi maupun industri berorientasi ekspor; pengembangan kawasan industri, serta mendorong investasi karet sintetis dan kimia karet.

Pada rangkaian Pameran Produk Karet Hilir, juga diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan memilih tema ”Pengembangan Industri Karet Non-Konvensional Bernilai Tambah Tinggi Sebagai Komitmen Peningkatan Konsumsi Karet Alam Dalam Negeri” di Ruang Garuda, Kementerian Perindustrian, Senin (11/5).

Menperin mengharapkan, FGD yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, dapat menjadi ajang pertemuan lintas sektoral yang menghasilkan masukan atau usulan baru dengan tepat sasaran dalam rangka mendorong pengembangan industri karet hilir nasional khususnya produk karet non-konvensional seperti dock fender, rubber bridge, asphalt rubber, ban retread. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

UPDATE

Genjot Daya Saing, DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Tentang Ini

Kamis, 17 Oktober 2024 | 00:08

Komnas Perempuan Desak PDIP Pecat Kader yang Terlibat KDRT

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:59

KPK Sita 15 Unit Tanah dan Bangunan Milik Bos PT Jembatan Nusantara Grup

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:45

Prabowo Sang Pemersatu Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:26

Program Mitra Tani Bulog Serap Panen Petani di Banyuwangi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:22

Prabowo Belum Bocorkan Penempatan Menteri-menteri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:21

Kukuhkan Pataka Daksha Prasastya, Simbol Komitmen SSDM Polri Cetak SDM Unggul

Rabu, 16 Oktober 2024 | 23:08

Pimpinan KKB Jemmy Magai Ditangkap, Ratusan Amunisi Berhasil Disita

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:51

DPRD Kota Bogor Bentuk Pansus Bahas Dua Raperda Baru

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:47

Hubungan Jokowi dan Prabowo Semakin Akrab Jelang Pelantikan

Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:39

Selengkapnya