Tensi politik Kota Depok, Jawa Barat, sedang bergairah menyambut rangkaian agenda pemilihan kepala daerah. Bursa bakal calon Wali Kota (Cawalkot) Depok pun disemarakkan nama-nama baru dari berbagai latar belakang.
Yang lebih menarik, Depok kini memiliki wadah kolaborasi gerakan komunitas dan mahasiswa, yaitu Gerakan Muda Depok (GMD). Kelompok ini mengusulkan empat nama yang dianggap ideal, hasil sortir puluhan nama yang mencuat di tengah warga Depok.
Empat sosok ideal ini diumumkan lewat akun twitter resmi mereka, @GerakanMudaDPK. Nama pertama adalah Emil Dardak. Tokoh muda ini adalah pakar tata ruang perkotaan yang kini menjabat Direktur BUMN PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia.
Kedua, Andi Malewa, aktivis sosial pendiri Rumah Baca Terminal Depok dan Institut Musik Jalanan. Ketiga, Heri Syaefudin atau akrab disapa Heri Blangkon, tokoh lingkungan hidup yang juga pembina Forum Komunitas Hijau Depok. Terakhir, JJ Rizal, sejarawan yang juga pendiri Komunitas Bambu.
Presidium GMD, Widi, mengatakan, empat nama ini adalah hasil kajian pihaknya terhadap kondisi kekinian Depok, harapan warga secara obyektif, dikaitkan dengan nama-nama yang muncul di permukaan terkait Pilkada tahun ini.
"Banyak yang berkompeten untuk jadi Wali Kota, tapi kami menilai empat orang ini ideal untuk Depok hari ini dan ke depan. Bagi kami, sepak terjang keempat orang ini untuk Depok memang teruji, bukan pencitraan," ujar Widi, Kamis (7/5).
Sebut saja Emil Dardak. Widi menyebut Emil sebagai profesional muda yang gemilang di bidang keilmuannya. Emil juga berjuang bersama beberapa komunitas Depok dalam Urban Civic Movement di konges internasional EAROPH, tentang perencanaan kota dan pemukiman.
Sementara Andi Malewa, sambungnya, lulusan terbaik Universitas Pancasila yang memiliki integritas terhadap Depok, dalam konteks pendidikan bagi pengamen dan anak jalanan di bilangan Termrinal Depok. Dia menceritakan, Andi membantu pengamen memiliki album yang terjual hingga Jepang.
Lanjutnya, Heri Blangkon adalah tokoh masyarakat, tokoh urban farming, yang konsisten bicara penghijauan untuk Kota Depok. Sedangkan, JJ Rizal, menurut GMD adalah sejarawan yang memiliki integritas tinggi kepada Kota Depok..
"Nama-nama ini sengaja kami munculkan sebagai suguhan calon alternatif bagi warga, karena mereka bukan bagian dari partai politik. Ini sekaligus pembelajaran politik, khususnya bagi pemilih pemula, bahwa yang menentukan kepemimpinan kota tidak semata parpol," ucap Widi.
Namun, ditegaskan Widi, GMD tidak anti terhadap parpol. Bila ada Parpol yang merangkul di antara keempat sosok pilihan GMD tadi, itu bukanlah masalah.
"Memang kami belum bertemu dan bertanya kepada mereka. Ini hanya hasil pengamatan kami. Tapi kami segera mendatangi keempat warga Depok itu," janjinya.
[ald]